Anjuran Baca Surat yang Panjang saat Salat Gerhana, Contohnya Al Baqarah

UMAT Islam akan menggelar salat gerhana matahari pada hari ini, Kamis (26/12/2019). Waktu pelaksanaan ibadah tersebut berbeda-beda, yaitu disesuaikan dengan waktu terjadinya fenomena alam tersebut di masing-masing daerah.

Lalu adakah bacaan khusus ketika salat gerhana matahari? Tidak ada surat tertentu yang harus dibaca setelah Al Fatihah pada salat tersebut.

Namun, yang dianjurkan adalah memperlama qira’ah dan salat sesuai dengan lamanya gerhana, sehingga ketika salat selesai matahari pun telah terang kembali. Anjuran ini berdasarkan hadits berikut yang dikutip dari laman Muslim.or.id:

Ilustrasi. Foto: Istimewa

“Terjadi gerhana matahari di masa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam salat dan diikuti oleh orang-orang. Beliau berdiri (pada salat tersebut) selama kira-kira surat al-Baqarah” Diriwayatkan oleh al-Bukhaariy (993) dan Muslim (1512).

Sementara itu Syaikh al-’Utsaimiin rahimahullaah berkata, “(Surat yang hendaknya dibaca) tidaklah ditentukan. Entah itu surat Al Baqarah atau Al Imran, atau An Nisa. Yang penting surat ini harus panjang. Karena yang disebutkan di hadits bahwa surat yang dibaca adalah surat yang panjang. Yaitu, pilihlah surat yang paling panjang. Telah disebutkan sebelumnya bahwa ada sahabat yang jatuh pingsan karena berdiri terlalu lama.” (Lihat asy-Syarhul-Mumti’ 5/184).

Sementara itu Ketua Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) Jakarta Timur, Ustadz Asroni Al Paroya mengatakan, selain salat gerhana matahari, Muslim juga dianjurkan untuk berzikir.

Ia menyampaikan, pendapat Imam Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari, ketika datangnya gerhana maka dianjurkan untuk berzikir, bertakbir, bertasbih dan bertahlil.

ووقع في حديث ابن عباس عند سعيد بن منصور “فاذكروا الله وكبروه وسبحوه وهللوه”

Artinya: "Berdzikirlah, bertakbirlah, bertasbihlah, dan bertahlillah".

(Abu Sahma Pane)