JAKARTA- Ada istilah penyakit 'ain. Apa maksudnya dan bagaimana bisa terjadi? Menyebar foto di medsos, terutama foto anak kita begitu mudah. Tapi hati-hati bisa berpotensi kena penyakit 'ain.
Hendaknya kita berhati-hati men-share foto atau video kita, keluarga kita atau anak kita di sosial media di zaman kemajuan teknologi informasi saat ini.
Penyakit ‘ain bisa terjadi melalui foto ataupun video. Meskipun tidak pasti setiap foto yang di-share terkena ‘ain tetapi lebih baik kita berhati-hati, karena sosial media akan dilihat oleh banyak orang.
Ustaz dr Raehanul Bahraen menjelaskan penyakit ‘ain adalah penyakit baik pada badan maupun jiwa yang disebabkan oleh pandangan mata orang yang dengki ataupun takjub/kagum, sehingga dimanfaatkan oleh setan dan bisa menimbulkan bahaya bagi orang yang terkena.
Baca Juga: Ada 3 Pesan Penting di Dalam Ayat ke-16 Surat At Taghabun
Ibnul Atsir rahimahullah berkata:
“Dikatakan bahwa Fulan terkena ‘ Ain , yaitu apa bila musuh atau orang-orang dengki memandangnya lalu pandangan itu mempengaruhinya hingga menyebabkannya jatuh sakit”.
Dikutip dari laman muslim pada Jumat (29/1/2021), sekilas ini terkesan mengada-ada atau sulit diterima oleh akal, akan tetapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa ‘ain adalah nyata dan ada. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Baca Juga: 3 Foto Fenomena Bulan Purnama di Langit Masjidil Haram, Netizen: Rindu
“Pengaruh ‘ain itu benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, ‘ainlah yang dapat melakukannya” .
Contoh kasus:
Foto anak yang lucu dan imut diposting di sosial media, kemudian bisa saja terkena ‘ain. Anak tersebut tiba-tiba sakit, nangis terus dan tidak berhenti, padahal sudah diperiksakan ke dokter dan tidak ada penyakit.
Bisa juga gejalanya tiba-tiba tidak mau menyusui sehingga kurus kering tanpa ada sebab penyakit.
Hal ini terjadi karena ada pandangan hasad kepada gambar itu atau pandangan takjub dan penting diketahui bahwa penyakit ‘ain bisa muncul meskipun mata pelakunya tidak berniat membahayakannya (ia takjub dan kagum).
Penyakit ‘ain bisa melalui gambar atau video. Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan:
”Jiwa orang yang menjadi penyebab ‘ain bisa saja menimbulkan penyakit ‘ain tanpa harus dengan melihat. Bahkan terkadang ada orang buta, kemudian diceritakan tentang sesuatu kepadanya, jiwanya bisa menimbulkan penyakit ‘ain, meskipun dia tidak melihatnya. Ada banyak penyebab ‘ain yang bisa menjadi sebab terjadinya ‘ain, hanya dengan cerita saja tanpa melihat langsung”.
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid menjelaskan:
“Oleh karena itu, jelaslah bahwa penyebab ‘ain bisa jadi ketika melihat gambar seseorang atau melalui televisi, atau terkadang hanya mendengar ciri-cirinya, kemudian orang itu terkena ‘ain. Kita memohon keselamatan dan kesehatan kepada Allah.
(Vitrianda Hilba Siregar)