Abu Nawas Sanggupi Perintah Ambil Mahkota Surga, tapi Syaratnya Bikin Raja Pusing

Miftah H Yusufpati, Jurnalis
Senin 07 Februari 2022 17:17 WIB
Ilustrasi cerita lucu Abu Nawas dan Baginda Raja. (Foto: Shutterstock)
Share :

KISAH lucu antara Abu Nawas dan Baginda Raja Harun Al Rasyid kembali terjadi. Kali ini ketika suatu hari Baginda Raja tiba-tiba ingin menyamar menjadi rakyat jelata. Beliau ingin menyaksikan kehidupan di luar istana tanpa sepengetahuan siapa pun agar lebih leluasa bergerak.

Baginda Raja ingin blusukan secara rahasia, tanpa gembar-gembor, karena ini bukan pencitraan. Setelah yakin tidak akan ada seorang pun yang mengenalinya, Baginda Raja pun mulai keluar istana dengan pakaian yang amat sederhana layaknya seperti rakyat jelata.

Baca juga: Abu Nawas Lebih Hebat dari Jin Ifrit, Istana Raja Bisa Dipindah ke Atas Gunung 

Di sebuah perkampungan, beliau melihat beberapa orang berkumpul. Setelah Baginda Raja mendekat, ternyata seorang ulama sedang menyampaikan kuliah tentang alam barzah. Tiba-tiba ada seorang yang datang dan bergabung di situ. la bertanya kepada ulama itu.

"Kami menyaksikan orang kafir pada suatu waktu dan mengintip kuburnya, tetapi kami tiada mendengar mereka berteriak dan tidak pula melihat penyiksaan-penyiksaan yang katanya sedang dialaminya. Maka bagaimana cara membenarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang dilihat mata?"

Ulama itu berpikir sejenak kemudian ia berkata: "Untuk mengetahui yang demikian itu harus dengan panca-indera yang lain. Ingatkah kamu dengan orang yang sedang tidur?"

"Dia kadangkala bermimpi dalam tidurnya digigit ular, diganggu, dan sebagainya. la juga merasa sakit dan takut ketika itu, bahkan memekik dan keringat bercucuran pada keningnya."

Baca juga: Abu Nawas Menolak Dikasih Jabatan Tinggi oleh Raja: Pura-Pura Gila Saja 

"la merasakan hal semacam itu seperti ketika tidak tidur. Sedangkan engkau yang duduk di dekatnya menyaksikan keadaannya seolah-olah tidak ada apa-apa. Padahal apa yang dilihat serta dialaminya adalah dikelilingi ular-ular."

"Maka jika masalah mimpi yang remeh saja sudah tidak mampu mata lahir melihatnya, mungkinkah engkau bisa melihat apa yang terjadi di alam barzah?"

Mendengar penjelasan ulama ini membuat Baginda Raja terkesan. Beliau masih ikut mendengarkan kuliah itu. Kini ulama tersebut melanjutkan ceramahnya tentang akhirat. Dikatakan bahwa di surga tersedia hal-hal yang amat disukai nafsu, termasuk benda-benda. Salah satu benda-benda itu adalah mahkota yang amat luar biasa indahnya. Tidak ada yang lebih indah dari barang-barang di surga karena barang-barang itu tercipta dari cahaya. Saking indahnya maka satu mahkota jauh lebih bagus dari dunia dan isinya.

Baginda Raja makin terkesan. Beliau pulang kembali ke istana. Baginda sudah tidak sabar ingin menguji kemampuan Abu Nawas. Maka dipanggillah sosok cerdas itu. Setelah Abu Nawas menghadap, Baginda bertitah, "Aku menginginkan engkau sekarang juga berangkat ke surga kemudian bawakan aku sebuah mahkota surga yang katanya tercipta dari cahaya itu. Apakah engkau sanggup Abu Nawas?"

Baca juga: Abu Nawas Lempar-Lempar Pasir ke Utusan Raja, padahal Mau Diangkat Jadi Hakim, Kok Aneh? 

"Sanggup Baginda Raja yang mulia," kata Abu Nawas langsung menyanggupi tugas yang mustahil dilaksanakan itu.

"Tetapi Baginda harus menyanggupi pula satu sarat yang akan hamba ajukan."

"Sebutkan sarat itu," kata Baginda Raja.

"Hamba mohon Baginda Raja menyediakan pintunya agar hamba bisa memasukinya."

"Pintu apa?" tanya Baginda belum mengerti.

"Pintu alam akhirat," jawab Abu Nawas.

"Apa itu?" tanya Baginda Raja ingin tahu.

"Kiamat, wahai Baginda Raja yang mulia," jawab Abu Nawas.

"Masing-masing alam mempunyai pintu. Pintu alam dunia adalah liang peranakan ibu. Pintu alam barzah adalah kematian. Dan pintu alam akhirat adalah kiamat. Surga berada di alam akhirat. Bila Baginda masih tetap menghendaki hamba mengambilkan sebuah mahkota di surga, maka dunia harus kiamat teriebih dahulu," jelas Abu Nawas.

Baca juga: Abu Nawas Ditanya 3 Orang soal Dosa Besar dan Kecil, Jawabannya Malah Bikin Pusing 

Mendengar penjelasan Abu Nawas, Baginda Raja terdiam. Di sela-sela kebingungan Baginda Raja, Abu Nawas bertanya lagi, "Masihkah Baginda menginginkan mahkota dari surga?"

Baginda Raja tidak menjawab. Beliau diam seribu bahasa. Sejenak kemudian Abu Nawas mohon diri karena sudah tahu jawabnya.

Wallahu a'lam bishawab.

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya