Benarkah Pahala Puasa Dzulhijjah Lebih Besar dari Jihad Berperang?

Hantoro, Jurnalis
Rabu 21 Juni 2023 14:21 WIB
Ilustrasi puasa Dzulhijjah. (Foto: Freepik)
Share :

BENARKAH pahala puasa Dzulhijjah lebih besar dari jihad berperang? Simak jawabannya dalam artikel berikut ini berdasarkan dalil-dalil sahih.

Dzulhijjah termasuk bulan suci (haram) bersama Dzulqa'dah, Muharram, dan Rajab. Segala amal salih yang dikerjakan pada bulan Dzulhijjah akan mendapat balasan pahala sangat besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Puasa Dzulhijjah merupakan amalan sunnah yang bisa dikerjakan mulai tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah. Di dalamnya termasuk pula puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan puasa Arafah (9 Dzulhijjah).

Dilansir Rumaysho.com, dai muda Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc mengungkapkan perintah puasa Dzulhijjah berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam. 

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

"Tidak ada satu amal salih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal salih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah)." Para sahabat bertanya, 'Tidak pula jihad di jalan Allah?' Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam menjawab, 'Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun'."

(HR Abu Dawud nomor 2438, At-Tirmidzi 757, Ibnu Majah 1727, dan Ahmad 1968, dari Ibnu ‘Abbas. Syekh Al Albani mengatakan hadis ini sahih. Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan sanad hadis ini sahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim)

Mengenai hadits tersebut, Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, "Sepuluh hari awal Dzulhijjah seluruhnya adalah hari yang mulia dan dimuliakan, di dalamnya dilipatgandakan (pahala) amalan dan disunahkan bersungguh-sungguh ibadah pada waktu tersebut." (Al Mughni, 4: 443) 

Kemudian dalil keutamaan puasa pada awal bulan Dzulhijjah adalah hadis dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam mengatakan:

عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam biasa berpuasa pada 9 hari awal Dzulhijjah, pada hari Asyura, berpuasa 3 hari setiap bulannya, …" (HR Abu Dawud nomor 2437. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini sahih)

Lalu pada hari ke-9 Dzulhijjah sangat disunahkan puasa Arafah yang fadilahnya bisa mengampunkan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Dari Abu Qotadah, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

"Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim nomor 1162)

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya