BERIKUT ini bacaan Surat Maryam lengkap 98 ayat: Arab latin hingga tafsirnya. Surat ini memiliki arti sama yakni Maryam. Berada di urutan ke-19 di dalam kitab suci Alquran, Surat Maryam terdiri dari 98 ayat dan termasuk golongan Makkiyyah.
Dilansir laman Abusyuja, penamaan Surat Maryam karena di dalamnya memuat kisah ibunda Nabi Isa Alaihissallam yaitu Maryam beserta keajaiban-keajaiban yang dimilikinya. Di antaranya melahirkan Nabi Isa, sedangkan ia adalah seorang perawan yang belum pernah dikawini atau disentuh oleh pria mana pun.
Penyampaian tentang keajaiban kelahiran Nabi Isa itu diawali dengan kejadian yang ajaib pula, yakni dikabulkannya doa Nabi Zakaria Alaihissallam oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, yakni agar beliau dikaruniai seorang putra sebagai penerus cita-cita dan dakwahnya. Sedangkan ketika itu usia beliau sangat tua, dan istrinya seorang yang mandul. Kejadian ini bukti tanda kekuasaan Allah Ta'ala.
Berikut bacaan Surat Al Maryam Ayat 1–11 lengkap bacaan Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia; sebagaimana terdapat dalam Alquran Digital Okezone:
كٓهٰيٰـعٓـصٓ
1. Kaaaf-Haa-Yaa-'Ayyyn-Saaad
Kaf Ha Ya 'Ain Shad
ذِكۡرُ رَحۡمَتِ رَبِّكَ عَـبۡدَهٗ زَكَرِيَّا
2. Zikru rahmati Rabbika 'abdahoo Zakariyya
(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria,
اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَآءً خَفِيًّا
3. Iz naadaa Rabbahoo nidaaa'an khafiyyaa
(yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
قَالَ رَبِّ اِنِّىۡ وَهَنَ الۡعَظۡمُ مِنِّىۡ وَاشۡتَعَلَ الرَّاۡسُ شَيۡبًا وَّلَمۡ اَكُنۡۢ بِدُعَآٮِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا
4. Qaala Rabbi innee wahanal'azmu minnee washta'alar raasu shaibanw wa lam akum bidu'aaa'ika Rabbi shaqiyyaa
Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.
وَاِنِّىۡ خِفۡتُ الۡمَوَالِىَ مِنۡ وَّرَآءِىۡ وَكَانَتِ امۡرَاَتِىۡ عَاقِرًا فَهَبۡ لِىۡ مِنۡ لَّدُنۡكَ وَلِيًّا ۙ
5. Wa innee khiftul mawaa liya minw waraaa'ee wa kaana tim ra atee 'aairan fahab lee mil ladunka waliyyaa
Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu,
يَّرِثُنِىۡ وَيَرِثُ مِنۡ اٰلِ يَعۡقُوۡبَ ۖ وَاجۡعَلۡهُ رَبِّ رَضِيًّا
6. Yarisunee wa yarisu min aali Ya'qoob, waj'alhu Rabbi radiyya
yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai.”
يٰزَكَرِيَّاۤ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ اۨسۡمُهٗ يَحۡيٰى ۙ لَمۡ نَجۡعَلْ لَّهٗ مِنۡ قَبۡلُ سَمِيًّا
7. Yaa Zakariyyaaa innaa nubashshiruka bighulaami nismuhoo Yahyaa lam naj'al lahoo min qablu samiyyaa
(Allah berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.”
قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوۡنُ لِىۡ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امۡرَاَتِىۡ عَاقِرًا وَّقَدۡ بَلَـغۡتُ مِنَ الۡـكِبَرِ عِتِيًّا
8. Qaala Rabbi annaa yakoonu lee ghulaamunw wa kaanatim ra atee aaqiranw wa qad balaghtu minal kibari 'itiyyaa
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?”
قَالَ كَذٰلِكَۚ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَىَّ هَيِّنٌ وَّقَدۡ خَلَقۡتُكَ مِنۡ قَبۡلُ وَلَمۡ تَكُ شَيۡـًٔـا
9. Qaala kazaalika qaala Rabbuka huwa 'alaiya haiyinunw wa qad khalaqtuka min qablu wa lam taku shai'aa
(Allah) berfirman, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali.”
قَالَ رَبِّ اجۡعَلْ لِّىۡۤ اٰيَةً ؕ قَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا
10. Qaala Rabbij 'al leee Aayah; qaala Aayatuka allaa tukalliman naasa salaasa layaalin sawiyyaa
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” (Allah) berfirman, “Tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat.”
فَخَرَجَ عَلٰى قَوۡمِهٖ مِنَ الۡمِحۡرَابِ فَاَوۡحٰٓى اِلَيۡهِمۡ اَنۡ سَبِّحُوۡا بُكۡرَةً وَّعَشِيًّا
11. Fakharaja 'alaa qawmihee minal mihraabi fa-awhaaa ilaihim an sabbihoo bukratanw wa 'ashiyyaa
Maka dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka; bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.
يٰيَحۡيٰى خُذِ الۡكِتٰبَ بِقُوَّةٍ ؕ وَاٰتَيۡنٰهُ الۡحُكۡمَ صَبِيًّا
12. Yaa Yahyaa khuzil Kitaaba biquwwatinw wa aatainaahul hukma saiyyaa
”Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.” Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak,
وَّحَنَانًـا مِّنۡ لَّدُنَّا وَزَكٰوةً ؕ وَّكَانَ تَقِيًّا
13. Wa hanaanam mil ladunnaa wa zakaatanw wa kaana taqiyyaa
dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa,
وَّبَرًّۢا بِوَالِدَيۡهِ وَلَمۡ يَكُنۡ جَبَّارًا عَصِيًّا
14. Wa barram biwaalidayhi wa lam yakum jabbaaran 'asiyyaa
dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka.
وَسَلٰمٌ عَلَيۡهِ يَوۡمَ وُلِدَ وَيَوۡمَ يَمُوۡتُ وَيَوۡمَ يُبۡعَثُ حَيًّا
15. Wa salaamun 'alaihi yawma wulida wa yawma yamootu wa yawma yub'asu haiyaa
Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.
وَاذۡكُرۡ فِى الۡـكِتٰبِ مَرۡيَمَۘ اِذِ انْتَبَذَتۡ مِنۡ اَهۡلِهَا مَكَانًا شَرۡقِيًّا
16. Wazkur fil Kitaabi Marya; izin tabazat min ahlihaa makaanan shariqyyaa
Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur'an), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitulmaqdis),
فَاتَّخَذَتۡ مِنۡ دُوۡنِهِمۡ حِجَابًا ۖفَاَرۡسَلۡنَاۤ اِلَيۡهَا رُوۡحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
17. Fattakhazat min doonihim hijaaban fa arsalnaaa ilaihaa roohanaa fatamassala lahaa basharan sawiyyaa
lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.
قَالَتۡ اِنِّىۡۤ اَعُوۡذُ بِالرَّحۡمٰنِ مِنۡكَ اِنۡ كُنۡتَ تَقِيًّا
18. Qaalat inneee a'oozu bir Rahmaani minka in kunta taqiyyaa
Dia (Maryam) berkata, “Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.”
قَالَ اِنَّمَاۤ اَنَا رَسُوۡلُ رَبِّكِ ۖ لِاَهَبَ لَـكِ غُلٰمًا زَكِيًّا
19. Qaala innamaa ana rasoolu Rabbiki li ahaba laki ghulaaman zakiyyaa
Dia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.”
قَالَتۡ اَنّٰى يَكُوۡنُ لِىۡ غُلٰمٌ وَّلَمۡ يَمۡسَسۡنِىۡ بَشَرٌ وَّلَمۡ اَكُ بَغِيًّا
20. Qaalat anna yakoonu lee ghulaamunw wa lam yamsasnee bashrunw wa lam aku baghiyyaa
Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!”
Ayat-ayat selanjutnya bisa lengkap dibaca dengan mengeklik tautan berikut ini: Surat Maryam. Wallahu a'lam.
(Hantoro)