Niat Kerjai Abu Nawas, Raja Malah Tertawa Terbahak-bahak

SUATU hari Abu Nawas sedang berada di tengah teman-temannya. Salah seorang dari mereka bertanya kepada Abu Nawas: Apakah makan pada siang hari akan membatalkan puasa?

Dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official, Abu Nawas menjawab dengan canda. Ia mengatakan bahwa mungkin saja puasanya batal jika makan pada siang hari. Temannya kemudian bertanya lagi: Apakah ada makanan yang tidak membatalkan puasa?

Abu Nawas menjawab dengan cara yang sama. Dia mengatakan ada makanan yang tidak membatalkan puasa, tetapi hanya ada di surga.

Teman Abu Nawas tersebut menjadi jengkel dan berkata bahwa itu tidak mungkin. Dia ingin tahu apakah ada makanan semacam itu di dunia. 

Abu Nawas menjawab ada makanan seperti itu, yakni ayam dan sejenisnya, asalkan dimakan saat seseorang sedang bermimpi.

Namun ketika Abu Nawas sedang bercanda seperti itu, seorang pengawal kerajaan mendengarnya dan mengadu kepada Baginda Raja.

Dia mengatakan Abu Nawas telah mengajarkan ajaran hal-hal yang sesat dan menghalalkan makan pada siang hari selama puasa.

Baginda Raja kemudian memiliki ide menjebak Abu Nawas. Raja memerintahkan pengawal memanggil Abu Nawas ke istana untuk menjadi imam sholat jenazah. 

Ketika tiba di istana, Abu Nawas heran karena tidak melihat jenazah atau kerabat yang meninggal dunia. Baginda Raja juga diminta ikut berjamaah dalam sholat jenazah tersebut, tetapi menolak. Meski begitu, Abu Nawas akhirnya menyelesaikan sholatnya.

Setelah selesai, Baginda Raja bertanya mengapa sholat jenazah yang dikerjakan tidak seperti biasanya. Abu Nawas menjawab dengan humor. Ia mengatakan bahwa sholat jenazah biasa tidak akan mengurangi dosa orang yang terlalu banyak melakukan fitnah. 

Maka tiba-tiba jenazah yang seharusnya sudah meninggal itu tiba-tiba bangkit dan marah kepada Abu Nawas. Abu Nawas pun berteriak, "Lihatlah, jenazah tersebut bangun lagi."

Dia sambil berpura-pura ketakutan. Sementara Baginda Raja tertawa terbahak-bahak melihat Abu Nawas seperti itu.

Wallahu a'lam bisshawab. 

(Hantoro)