Jelang Puncak Haji 2025, PPIH Arab Saudi dan 8 Syarikah Gelar Rapat Koordinasi

Ramdani Bur, Jurnalis
Rabu 21 Mei 2025 10:28 WIB
Rapat Koordinasi jelang puncak haji
Share :

MAKKAH – Jelang puncak haji 2025 di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggelar rapat koordinasi dengan delapan syarikah penyedia layanan jamaah haji Indonesia. Rapat penting ini dilangsungkan di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah pada Selasa, 20 Mei 2025.

Poin utama yang dibahas adalah persiapan masing-masing syarikah perihal pergerakan jamaah haji Indonesia saat puncak haji. Setelah bekerjasama dengan satu syarikah pada tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Indonesia bekerjasama dengan delapan syarikah yakni Dluyuful Bait, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Alrifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad. 

“Dua hari ini, kami menggelar serial rapat dengan delapan Syarikah untuk memahami dan mendiskusikan konsep yang disiapkan masing-masing Syarikah terkait pergerakan jamaah haji Indonesia saat puncak haji di Armuzna,” kata Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi di Makkah, Selasa 20 Mei 2025.

Dalam meeting ini, masing-masing syarikah mempresentasikan program yang mereka Siapkan. Program ini kemudian ditanggapi tim PPIH yang dihadiri kedua, Tenaga Ahli Menteri Agama, Kabid Layanan Umum, Kabid Transportasi, Kabid Bimbingan Ibadah, Kabid Lansia/Disabilitas, Kabid Pelindungan Jemaah (Linjam), Tim Mitigasi Haji, serta Mustasyar Diniy, dan PIC Syarikah dari PPIH Arab Saudi. 

1. Fokus Utama

Ada lima poin yang menjadi fokus utama dalam rapat koordinasi tersebut. Sebut saja pemberangkatan jamaah haji Indonesia dari Makkah ke Arafah, pergerakan jamaah dari Arafah ke Mina (Murur), pergerakan jamaah dari Arafah lalu Mabit Muzdalifah dan menuju Mina (Taraddudi), pergerakan jamaah yang mengikuti program Tanazul (dari tenda Mina ke hotel di Syisyah dan Raudlah), serta pergerakan ke Jamarat pada hari-hari Tasyriq), terakhir adalah pergerakan jamaah yang mengambil Nafar Awal dan Nafar Tsani.

“Setiap Syarikah sudah mempresentasikan konsepnya. Secara umum, ada persamaan antara satu dengan lain. Setelah ini kita akan dalami sambil mengindentifikasi setiap tantangan yang perlu diantisipasi, lalu kita rumuskan model pergerakan untuk bisa menjadi perhatian bersama,” kata Muchlis Hanafi yang merupakan Doktor dalam bidang Tafsir dan ilmu-ilmu al-Quran dari Universitas Al-Azhar, Kairo

 

Ada tiga hal baru dalam pergesaran jamaah saat puncak haji tahun ini. Pertama, transportasi Armuzna tidak lagi dikelola Kementerian Haji, namun di bawah kendali Hay’ah Malakiyyah li Madinat Makkah wa Masyair al- Muqaddasah (Royal Commission). Kedua, pergerakan di setiap tahapan puncak haji mulai dari Makkah berbasis syarikah, bukan kloter. Terakhir, Tentunya Indonesia yang dilayani delapan syarikah.

“Kita tahun ini dilayani oleh delapan Syarikah. Ini yang menjadi tantangan tersendiri dan diharapkan semua pihak bisa melakukan yang terbaik dalam memberikan layanan kepada jemaah haji,” tegas Muchlis.

2. Lebih Dari 132.000 Jamaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi

Menurut data SISKOHAT hingga Rabu, (21/5/2025), sebanyak 132.100 jamaah haji Indonesia sudah tiba di Arab Saudi. Jumlah ini merupakan 64,97 persen dari total jamaah haji reguler Indonesia tahun ini.

Dari 132,100, 99,342 di antaranya sudah tiba di Makkah. Jamaah akan terus bergeser ke Makkah sampai Sabtu, 31 Mei 2025.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya