SYEKH Dr Abdul Rahman bin Abdul Aziz Al Sudais untuk kedua kalinya dipilih oleh Raja Salman bin Abdul Azizi sebagai Imam Besar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan masa tugas empat tahun ke depan.
Ulama asal Timur Tengah yang akrab disapa Syekh Al Sudais ini adalah seorang hafidz quran terkemuka di dunia. Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhyidin Junaidi menilai salah satu yang membuatnya pantas dipilih jadi Imam Masjidil Haram yaitu karena suaranya merdu ketika membaca ayat-Ayat Alquran.
Syekh Al Sudais sendiri merupakan ulama asli Arab Saudi. Pertanyaannya, sebelum dirinya adakah ulama asal Indonesia yang jadi imam di Masjidil Haram? Muhyidin mengatakan ada. Menurutnya, pada era sebelum Syekh Al Sudais ada beberapa ulama asal Indonesia yang jadi imam Masjidil Haram.
"Iya dulu banyak para Imam di Masjidil Haram juga Masjid Nabawi yang asli orang Indonesia, tetapi belakangan ini memang sudah tidak nampak lagi karena adanya kebijakan nasionalisasi. Dulu tidak seperti itu, orang belajar di sana (red. Arab Saudi) tinggal di sana. tidak dipermasalahkan lagi status kewarganegaraannya," tutur Muhyidin saat dihubungi Okezone pada Rabu 12 Februari 2020.
Ulama Indonesia yang pernah ditawarkan menjadi imam di Masjidil Haram, kata dia, salah satunya adalah KH Hasyim Asy'ari. Namun Kyai Muhyiddin tidak mengingat secara pasti tahun atau waktu ketika pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu ditawarkan menjadi imam di Tanah Suci.
"Saya sendiri tidak tahu secara persis jumlahnya (imam besar asal Indonesia), namun cukup signifikan jumlahnya. Maka ada di beberapa wilayah di mana ukuran para ulama dari Indonesia itu diberikan prioritas," terangnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News