DINDING tebal menjulang setinggi 2 meter mengitari area seluas kurang lebih 3 hektare. Terlihat urat-urat bata dari kulit dinding yang terkelupas di sejumlah ruas sisinya.
Kendati tampak kusam, tidak menghilangkan kesan kukuh sebuah benteng yang telah menjadi saksi bisu kejayaan Islam di Tanah Jawara Banten. Benteng bernama Surosowan ini memiliki tiga gerbang masuk, masing-masing terletak di sisi utara, timur, dan selatan.
Namun ketika melongok ke dalam hanya menyisakan runtuhan dinding dan fondasi berbentuk puluhan persegi empat. Reruntuhan yang dipercaya sebagai Keraton Surosowan.
Mengutip dari laman MUI.or.id, Minggu (14/6/2020), keraton ini berdiri setelah Maulana Hasanuddin berhasil merebut Banten dari Kerajaan Padjajaran pada 1526. Kala itu Padjajaran merupakan satu-satunya kerajaan Hindu yang masih eksis di Pulau Jawa.
Kerajaan Banten bercorak Islam didirikan karena Kesultanan Cirebon mendengar informasi adanya perjanjian antara Portugis dan Kerajaan Padjajaran yang berencana membangun benteng di Sunda Kelapa (Jakarta). Konon, Portugis dan Padjajaran berniat menghambat penyebaran Islam di bagian barat Pulau Jawa.
Pasukan gabungan dari Kesultanan Demak dan Cirebon bersama laskar marinir yang dipimpin Maulana Hasanuddin menyerbu Kadipaten Banten Girang yang bercorak Hindu. Pasukan gabungan berhasil mengalahkan Prabu Pucuk Umun sebagai adipati Banten Girang kala itu.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran