SEBUAH masjid tua tegak berdiri di kawasan Penjaringan, tepatnya Jalan Luar Batang, Gang V No. 1, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara. Di dalamnya terdapat makam seorang wali besar penyebar agama Islam asal negeri Hadhramaut, Yaman.
Beliau adalah Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus. Di zamannya, Habib Husein dikenal sebagai ulama zuhud namun sangat disegani oleh tentara kolonial Belanda.
Banyak cerita tentang karomah Habib Husein yang begitu melegenda, salah satunya mampu melihat masa depan orang hingga melarung uang ke laut untuk dikirim ke ibundanya di negeri Yaman.
Alkisah, suatu hari Habib Husein ditemani seorang mualaf Tionghoa, Ne Bok Seng alias Abdul Kadir sedang duduk berteduh di kawasan Gambir, Jakarta Pusat. Saat keduanya beristirahat, melintas seorang anak Belanda yang lazim disapa 'Sinyo'. Anak itu kemudian mendekat ke Habib Husein. Tiba-tiba Habib Husein meletakkan tangannya ke dada anak itu. Si Sinyo lantas kaget bukan kepalang dan berlari ke arah pembantunya.
Baca juga: Kemenag Terbitkan Panduan Sholat Idul Adha dan Berkurban di New Normal
Habib Husein lalu menyuruh muridnya menghampiri pembantu anak Belanda tersebut seraya menitip pesan untuk disampaikan ke majikannya. Habib Husein berujar bahwa kelak anak itu akan menjadi seorang pembesar di negeri Batavia. Seiring berjalannya waktu, anak Belanda itu tumbuh besar dan melanjutkan sekolah tinggi di negeri Belanda. Kemudian setelah lulus ia diangkat menjadi Gubernur Batavia.
Melansir dari laman Laduni.id, Gubernur Batavia muda yang pernah diramal Habib Husein itu rupanya menerima wasiat dari ayahnya yang baru saja meninggal dunia. Diwasiatkan jika memang apa yang dikatakan Habib Husein menjadi kenyataan ia diminta agar tidaK melupakan jasa Habib Husein.
Ia pun menghadiahkan sejumlah karung berisi uang kepada Habib Husein. Uang itu diterima, namun segera dibuangnya ke laut. Pemberian uang itu terjadi beberapa kali, namun tetap dibuang ke laut oleh Habib Husein. Sang gubernur kemudian penasaran dan memberanikan diri bertanya kepada Habib Husein: "Ya Habib, mengapa uang itu selalu dibuang ke laut?" tanya sang gubernur. Habib Husein menjawab santai bahwa uang tersebut dikirimkan untuk ibunya ke Yaman.
Baca juga: Ciri Orang Beribadah Ikhlas karena Allah Ta'ala
Masih penasaran, sang gubernur lalu memerintahkan penyelam untuk mencari karung berisi kepingan uang yang di buang ke laut. Namun, tak satu keping uang pun ditemukan oleh penyelam itu. Selanjutnya, Gubernur Batavia tetap berupaya untuk membuktikan kebenaran kejadian ganjil tersebut, maka ia mengutus seorang ajudan ke negeri Yaman untuk bertemu dan menanyakan langsung kepada ibunda Habib Husein.
Sepulang dari negeri berjuluk "Sejuta Wali", ajudan gubernur tersebut melaporkan bahwa benar ibunda Habib Husein telah menerima sejumlah uang yang dibuang ke laut tersebut pada hari dan tanggal yang sama!
Takjub melihat kejadian tak masuk akal itu, sang gubernur menjadi begitu perhatian kepada Habib Husein. Ia bahkan bertanya apa yang diinginkan Habib Husein. “Saya tidak mengharapkan apapun dari tuan,” jawab Habib Husein singkat.
Namun, sang gubernur tetap menghadiahkan sebidang tanah di kampung baru, sebagai tempat tinggal dan peristirahatannya yang terakhir. Singkat cerita, Habib Husein meninggal dunia menghadap Rabb-nya di usia relatif muda yakni kurang dari 40 tahun.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran