JAKARTA- Surat Al-'Asr tergolong surah Makkiyah terdiri dari 3 ayat. Surat berada dalam urutan ke-103 dalam Alqur'an.
Surat Al-'Asr memiliki keistimewaan karena mengandung peringatan tentang waktu dan keselamatan manusia.
وَالْعَصْرِ﴿١﴾إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ﴿٢﴾إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. (QS Al-'Ashr:1-3)
Menurut Ustaz Muchlis Almugni, Surat Al-'Ashr ini menekankan pentingnya waktu sebagaimana ayat pembukanya yang bermakna 'demi masa'. Salah satu keutamaan surah ini, dulu para sahabat selalu membaca surah ini untuk mengingatkan satu dengan yang lainnya.
Baca Juga: Pintu Surga Terbuka Bukan karena Amalan Semata Saja
"Imam Syafii mengatakan, siapa yang benar-benar memahami Surat Al-'Ashr ini cukuplah baginya menjadi petunjuk," kata Ustaz Muchlis saat mengisi kajian rutin di Masjid Cut Mutia Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Kandungan Surah Al-'Ashr:
1. Wal-'Ashr (demi masa).
Al-'Ashr berarti waktu Ashar (sore). Bisa juga dimaknai menekan sesuatu atau memeras. Surah ini mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu untuk hal-hal positif. Betapa banyak waktu yang kita lalui tanpa ada peningkatan iman dan amal.
Surat ini mengisyaratkan bahwa waktu itu sangat berharga. Jangan sampai kita mengisi waktu dengan perkara yang konsumtif, tapi isilah dengan hal-hal yang produktif.
"Kalau kita tidak menggunakan waktu dengan baik, maka waktu akan memenggal kita. Kalau tadi artinya memeras, maka setiap orang yang keluar untuk bekerja itu hakikatnya dia sedang memeras tenaga untuk mendapatkan sesuatu. Maka manfaatkanlah waktu yang kita punya," jelas Ustaz Muchlis.
Baca Juga: Zaman Fitnah Iman Bisa Naik Turun, Ini Doanya Agar Tetap Teguh
2.Innal-insaana lafii Khusr (sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian).
Khusrin itu bisa berarti negatif. Insan bermakna lupa dan merasa senang, atau sifatnya manusia.
3.Illalladzina Aamanu wa 'amilus-shalihati wa tawa shau bil-haqqi wa tawashaubis-shobr (kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran).