JAKARTA - Takhayul, kata ini disebutkan dalam Al-Quran, ketika Allah Ta'ala menceritakan sihir yang dilakukan tukang sihirnya Firaun. Dalam Al-Qur'an Surat Thaha: 66, Allah Ta'ala tegas menjelaskan hal ini.
Allah Ta'ala berfirman:
“Berkata Nabi Musa: “Silahkan kamu sekalian melemparkan.” Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka.” (QS. Thaha: 66)
Ustaz Ammi Nur Baits menjelaskan bahwa, tukang sihir Firaun menyihir setiap mata para penontonnya. Sehingga seolah mata mereka melihat tali dan tongkat mereka menjadi ular. Termasuk Musa ‘alaihis salam, terbayang dalam diri beliau, tali dan tongkat mereka menjadi ular.
Baca Juga: Jasad Firaun Tetap Utuh, Penjelasan Al-Qur'an dan Temuan Sains Ternyata Sinkron
Dalam kamus Mu’jam al-Wasith, makna kata Takhayul adalah:
تَصَوَّرَهُ ، تَمَثَّلَه yang artinya membayangkan. Karena orang sombong yang kagum dengan dirinya disebut Mukhtal atau Dzul Khuyala’. Karena dia membayangkan dirinya hebat, seolah tidak ada yang menandinginya. (Lisan al-‘Arab, 11/226)
Dalam kamus KBBI, takhayul diartikan sebagai (sesuatu yang) hanya ada dalam khayal belaka atau kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada atau sakti, padahal sebenarnya tidak ada atau tidak sakti.
Baca Juga: Ada 8 Pintu Rezeki Umat Muslim, Nomor 4 Tak Disangka-sangka
Dikutip dari laman konsultasisyariah pada Kamis (4/2/2021) disebutkan mengapa takhayul dan khurafat digandengkan?
Dua kata ini digandengkan, karena semua keterangan dusta, berawal hanya dari khayalan manusia. Khayalan tanpa bukti. Tidak sesuai kenyataan, dan tidak didukung oleh dalil. Ketika itu diyakini, statusnya menjadi khurafat. Keyakinan dusta yang menyimpang.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran