JAKARTA – Nabi Muhammad SAW mengalami beban penderitaan yang begitu kuat sejak semasa kecil. Namun Rasulullah selalu sabar dan tabah. Sepatutnya kaum Muslim menjadikan Rasulullah SAW sebagai satu-satunya contoh kebaikan dalam kehidupan.
Pada usia 6 tahun Nabi Muhammad SAW kembali ke pangkuan ibunya. Muhammad kecil sangat bahagia dapat bertemu kembali dengan ibunya, Aminah. Mereka menghabiskan waktu dengan bermain dan belajar tentang hal yang terjadi di sekitarnya.
Baca Juga: Ketika Jin Ifrit Melompati Nabi Muhammad Saat Sholat
Pada suatu hari, Aminah mengajak Muhammad kecil untuk berziarah ke makan ayahnya di Madinah. Dia pun meminta izin kepada Abdul Muthalib. Meskipun dengan berat hati, Abdul Muthalib memberikan izin kepada cucu dan menantunya berpergian jauh.
Dilansir dari video milik akun YouTube Kisah Islami, Rabu (17/2/2021), Selama perjalanan, Aminah terus menceritakan tentang ayah Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah. Perjalanannya itu ditemani dengan Ummu Aiman.
Namun, di tengah perjalanan kembali ke Makkah, Aminah meninggal. Sejujurnya Nabi Muhammad SAW saat itu merasa sangat terpukul, namun beliau berusaha menguatkan hatinya. Selama perjalanan pulang bersama Ummu Aiman, Muhammad terus berdoa untuk ibunya sembari meneteskan air mata.
Baca Juga: Pesan Nabi Muhammad SAW kepada Para Ayah yang Akan Nikahkan Putrinya
Sejak saat itu, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Beliau diperlakukan istimewa karena, Abdul Muthalib yakin Muhammad akan menjadi orang yang besar di kemudian hari.
Selama kurang lebih 3 tahun lamanya, Muhammad kecil sangat menyayangi kakeknya begitupun sebaliknya. Namun, kebahagian itu tidak berlangsung lama, dia meninggal dunia.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran