JAKARTA – Hidayah hanya Allah Ta'ala yang memberikan kepada siapa yang dikehendaki. Hidayah tidak dapat diberikan oleh mahluk manapun juga.
Hal ini untuk menegaskan kisah Rasulullah SAW saat perjumpaan terakhir dengan pamannya Abu Thalib sesaat sebelum meninggal dunia.
Diketahui sejak menjadi yatim piatu dan ditinggal kakeknya Abdul Muthalib, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh pamannya, Abu Thalib hingga dewasa. Abu Thalib sangat menyayangi Rasulullah dan sudah menganggap beliau seperti anaknya sendiri.
Baca Juga: Dapat Hidayah di Penjara, Bernard Hopkins Putuskan Mualaf
Ketika Nabi Muhammad SAW berdakwah ajaran Islam, Abu Thalib tetap mendukungnya. Meskipun ia tidak bersedia untuk meninggalkan ajaran dari Abdul Muthalib. Bahkan sampai meninggal, dia tetap tidak mau masuk agama Islam.
Dilansir dari video milik akun YouTube Kisah Islami, Sabtu (20/2/2021), sebelum meninggal, Abu Thalib berbicara kepada Nabi Muhammad SAW terkait keinginan para pemuka kaum Quraish agar Rasulullah menghentikan dakwahnya. Namun, tentu Nabi Muhammad SAW tidak menyetujuinya.
Kondisi kesehatan pamannya semakin hari semakin buruk. Hal ini membuat Nabi Muhammad SAW khawatir. Terlebih Abu Thalib tetap berpegang teguh pada ajaran kakek mereka.
Baca Juga: Perjalanan Spiritual Herjunot Ali, Sempat Tak Percaya Tuhan hingga Temukan Hidayah
Tepatnya pada bulan Rajab, Abu Thalib meninggal dunia. Pada hari kematiannya, Nabi Muhammad SAW sempat menjenguknya. Beliau berusaha membujuk pamannya untuk masuk agama Islam. Rasulullah mengatakan, kalimat syahadat akan menjadi pembelaan untuknya di sisi Allah SWT.
Abu Jahal bin Hisyam dan Abdullah bin Abi Umayyah yang saat itu ada di sana, merasa tidak senang dengan ajakan Rasulullah. Kedua orang musyrik itu terus mendesak Abu Thalib. Hingga kalimat terakhir yang keluar dari bibirnya adalah “Aku tetap pada agama Abdul Muthalib”.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran