JAKARTA - Sholat Jumat Online, wacana ini belum lama ini muncul saat masa pandemi Covid-19. Nah, mungkinkah sholat Jumat online dapat diterapkan.
Sholat Jumat online ternyata mengandung beberapa problematika. Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Asep Shalahudin menjelaskan problematika yang muncul yakni:
1. Sholat Jumat tidak diperkenankan adanya kreasi selain apa yang telah dituntunkan. Meng-online-kan salat Jumat termasuk kreasi yang sejatinya tidak diperkenankan sebab ritual ini masuk dalam kategori ibadah ta’abbudi.
“Ini berbeda dengan akad nikah misalnya, yang merupakan bentuk ibadah muamalat, sehingga memungkinkan adanya kreasi seperti akad nikah dengan bahasa selain bahasa Arab, akad nikah melalui surat atau pun akad nikah secara online,” kata dia sebagaimana dikutip dalam Laman Muhammadiyah dikutip pada Jumat (5/3/2021).
Baca Juga:Â Jin Tidak Tahu Ilmu Gaib, Termasuk yang Ada di Langit dan Bumi
2. Dalam salat Jumat online, tentu kesatuan tempat secara hakiki (nyata) tidak tercapai. Ketersambungan jamaah dalam pelaksanaan salat Jumat online juga tidak bisa dicapai karena jamaah ada di berbilang tempat dan lokasi yang berbeda-beda.
Selain itu, kata Asep, posisi imam dan makmum menjadi tidak jelas siapa yang di depan dan siapa yang di belakang serta tidak berlaku lagi ketentuan lurusnya saf salat.
3. Pengganti Sholat umat dimasa pandemi bukan dengan meng-online-kan Sholat Jumat, melainkan dengan jalan rukhsah yaitu diganti dengan Sholat Dzuhur empat rakaat di rumah masing-masing.
Baca Juga:Â Â Arti Ada Uban di Rambut, Ternyata Patut Diwaspadai
Asep menjelaskan bahwa mengambil Sholat Dzuhur sebagai rukhsah juga sebagai jalan memilih hal yang lebih mudah. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Bukhari, Nabi SAW menuntunkan bahwa ketika memilih di antara dua perkara, maka dipilihlah yang paling mudah dilakukan.
“Pada bidang ibadah, kemajuan teknologi harus dibatasi, karena ibadah merupakan komunikasi manusia dengan Tuhan secara langsung. Seandainya kemajuan teknologi masuk dalam bidang ibadah, misalnya azan, mengimami salat atau berkhutbah dilakukan oleh robot, maka proses ibadah menjadi bukan lagi proses manusiawi, tetapi proses mekanisasi,” kata Asep.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran