JAKARTA - Berita gaib yang disampaikan dukun, paranormal atau mengaku "orang pintar" adalah kedustaan. Berita yang mereka sampaikan berasal dari setan lalu ditambahi lagi 100 kedustaan.
Pada hakikatnya berita-berita gaib yang disampaikan para dukun bukanlah perkara gaib yang mereka ketahui dengan sendirinya. Melainkan berita-berita yang dicuri dengar oleh setan-setan jin dari pembicaraan para malaikat di awan.
Setelah itu lalu disampaikan kepada setan-setan manusia yakni para dukun, lalu mereka tambahkan dengan 100 kedustaan, demi menyesatkan orang-orang yang bodoh.
Baca Juga: Jelang Puasa Ramadhan Muhammadiyah Putuskan Awal Waktu Subuh Diperpanjang 8 Menit
Ustaz Sofyan Ruray menjelaskan, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ المَلاَئِكَةَ تَنْزِلُ فِي العَنَانِ: وَهُوَ السَّحَابُ، فَتَذْكُرُ الأَمْرَ قُضِيَ فِي السَّمَاءِ، فَتَسْتَرِقُ الشَّيَاطِينُ السَّمْعَ فَتَسْمَعُهُ، فَتُوحِيهِ إِلَى الكُهَّانِ، فَيَكْذِبُونَ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya para malaikat turun di awan, maka mereka berbicara tentang perkara yang telah ditetapkan di langit, lalu setan berusaha mencuri dengar sampai mereka dapat mendengarnya, kemudian mereka mewahyukannya kepada para dukun, lalu para dukun tersebut menambah satu berita benar tersebut dengan seratus kedustaan dari diri-diri mereka.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]
Asy-Syaikh Abdur Rahman bin Hasan rahimahullah berkata,
الكاهن هو الذي يأخذ عن مسترق السمع، وكانوا قبل المبعث كثيرا. وأما بعد المبعث فإنهم قليل؛ لأن الله تعالى حرس السماء بالشهب، وأكثر ما يقع في هذه الأمة ما يخبر به الجن أولياءهم من الإنس عن الأشياء الغائبة بما يقع في الأرض من الأخبار، فيظنه الجاهل كشفا وكرامة1، وقد اغتر بذلك كثير من الناس يظنون المخبر لهم بذلك عن الجن وليا لله، وهو من أولياء الشيطان، كما قال تعالى: {وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعاًيَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الأِنْسِ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الأِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
Baca Juga: Berbagai Aliran dalam Islam, Ini Bentuk yang Masih Eksis hingga saat Ini
“Dukun adalah orang yang mengambil berita dari setan pencuri berita (dari pembicaraan malaikat di langit). Dahulu sebelum diutusnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam banyak terjadi, adapun setelah beliau diutus maka menjadi sedikit, karena Allah ta’ala telah menjaga langit dengan bintang-bintang (untuk melempar mereka).
Dan kebanyakan yang terjadi pada umat ini adalah dari pengabaran jin terhadap wali-walinya dari kalangan manusia tentang berita-berita ghaib yang akan terjadi di bumi, maka orang yang jahil mengira itu adalah kasyaf (penyingkapan perkara ghaib untuk seseorang) dan karomah (pertolongan Allah untuk wali-Nya), maka manusia kemudian tertipu, mereka mengira yang menyampaikan perkara ghaib dari jin tersebut adalah wali Allah, padahal ia termasuk wali setan, sebagaimana firman Allah ta’ala,
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعاًيَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الأِنْسِ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الأِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
“Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (jin dan manusia), (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin (setan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia", lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia: "Ya Rabb kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat tinggal kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Rabbmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (Al-An’am: 128).” [Fathul Majid, hal. 295]
(Rani Hardjanti)