JAKARTA - Malam Nisfu Syaban atau malam pertengan bulan Sya'ban adalah saat amalan manusia diangkat ke langit Allah Ta'ala, sehingga manusia dianjurkan memperbanyak puasa sunah
“Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa,” demikian penjelasan Rasulullah melalui hadis riwayat Usamah bin Zaid RA
Lantas bagaimana untuk ibadah khusus di malam Nisfu Sya’ban,
Baca Juga: Memahami 3 Rukun Syukur Agar Semakin Dilimpahkan Kenikmatan
Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah Agus Tri Sundani, bahwa Muhammadiyah tidak mengenal ibadah khusus meski terdapat banyak hadis yang menyinggung keutamaan malam itu.
Menurutnya, umat muslim boleh melakukan ibadah apapun tanpa mengkhususkan satu bentuk ibadah tertentu.
Baca Juga: Wapres Minta One Stop Service Halal, Plt Ka BPJPH: Kita Akan Proaktif
“Kan banyak tradisi kalau malam Nisfu Sya’ban berkumpul di masjid lalu baca Yasin sekian, itu tidak pernah disyariatkan ada acara semacam itu, tapi bagi sebagian ulama itu adalah malam yang di mana diangkat semua pahala, sehingga kita sebaiknya memperbanyak amal,” tutur Agus.
Dari hadis Abu Tsa’labah dan Abu Musa, Rasulullah menyebutkan bahwa Allah memberi ampunan di malam Nisfu Sya’ban kecuali bagi orang musyrik dan pendengki.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran