PUASA Asyura pada Kamis 10 Muharram 1443 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 19 Agustus 2021 mempunyai keutamaan mendapatkan ampunan dosa setahun. Namun apakah langsung begitu saja dosa terampuni, apakah tidak ada syaratnya?
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاء أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Dan puasa hari ‘Asyuro (10 Muharram), aku harap kepada Allah dapat menghapuskan dosa tahun sebelumnya.” [HR. Muslim dari Abu Qotadah radhiyallahu’anhu]
Ustaz Sofyan Ruray menjelaskan syarat untuk mendapatkan penghapusan dosa setahun yang disebutkan dalam hadits ini adalah dengan menjauhi dosa-dosa besar atau bertaubat kepada Allah ta’ala dari dosa-dosa besar tersebut.
Baca Juga: Puasa Asyura 10 Muharram Bertepatan dengan 19 Agustus 2021, Menghapus Dosa Setahun
Dan Muharram adalah bulan yang Allah muliakan, maka lebih tidak patut bagi seorang hamba untuk melakukan dosa atau menunda-nunda taubat.
Asy-Syaikhul ‘Allaamah Ibnu Baz rahimahullah berkata,
قال جمهور أهل العلم إن أداء الفرائض وترك الكبائر يكفر السيئات الصغائر، أما الكبائر فلا يكفرها إلا التوبة إلى الله سبحانه وتعالى
“Jumhur ulama berkata: Sesungguhnya mengamalkan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan dosa-dosa besar dapat menghapus dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar tidak dapat dihapus kecuali dengan taubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.” [Nur ‘alad Darb, 6/64]
Baca Juga: Puasa Tasua 9 Muharram Bertepatan dengan 18 Agustus, Begini Keutamaanya
Asy-Syaikhul ‘Allaamah Ibnu Baz rahimahullah juga berkata,
وهكذا قوله في صوم يوم عاشوراء «إنه يكفر السنة التي قبله» يعني عند اجتناب الكبائر لقوله سبحانه وتعالى: {إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ}، ولقوله صلى الله عليه وسلم: «الصلوات الخمس والجمعة إلى الجمعة ورمضان إلى رمضان كفارات لما بينهن مالم تغش الكبائر» إذا اجتنب الكبائر، ما اجتنبت الكبائر كلها ألفاظ جاءت في الحديث عن النبي صلى الله عليه وسلم
“Demikian pula sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam tentang puasa ‘Asyuro,
إنه يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Sesungguhnya puasa ‘Asyuro menghapus dosa tahun sebelumnya.” [HR. Muslim dari Abu Qotadah radhiyallahu’ahu]
Maknanya adalah ketika dosa-dosa besar dijauhi.
• Berdasarkan firman Allah ta’ala,
إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil).” (An-Nisa: 31)
• Dan berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ
“Sholat yang lima waktu, sholat Jum’at sampai Jum’at berikutnya, dan puasa Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya, adalah penghapus-penghapus dosa di antara waktu-waktu tersebut, selama dosa besar tidak dilakukan.”(HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)
• Dalam lafaz yang lain,
إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
“…Apabila ia menjauhi dosa-dosa besar.”
• Dalam lafaz yang lain,
مَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ
“…Apabila dosa-dosa besar dijauhi.”
Semua ini adalah lafaz yang datang dari Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.” [Nur ‘alad Darb, 6/65-66]
(Vitrianda Hilba Siregar)