WILAYAH Jakarta dan sekitarnya pada Jumat sore ini diguncang gempa besar berkekuatan Magnitudo 6,7. Badan, Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di wilayah Barat Daya Sumur, Banten. Lantas, bagaimana pandangan agama Islam mengenai musibah gempa ini?
Berdasarkan ajaran agama Islam, gempa bukan sekadar sebuah fenomena alam. Gempa merupakan sebuah tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa ta'ala. Ini sebagai teguran sekaligus bentuk kasih sayang Allah Ta'ala kepada hamba-hamba-Nya.
Baca juga: Gempa di Banten M6,7 Tidak Berpotensi Tsunami
Allah Ta'ala memberi teguran kepada manusia agar kembali kepada agama Islam dan menjauhi maksiat. Allah pula yang menjadikan pergerakan lempeng bumi dan terjadilah gempa atas izin-Nya.
Peringatan melalui gempa ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
ﻭَﻣَﺎ ﻧُﺮْﺳِﻞُ ﺑِﺎﻟْﺂﻳَﺎﺕِ ﺇِﻟَّﺎ ﺗَﺨْﻮِﻳﻔًﺎ
Artinya: "Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti." (QS Al Isra: 59)
Baca juga: Mau Didoakan Malaikat? Jadilah 5 Golongan Manusia Ini
Mengutip dari Muslim.or.id, Ibnul Qayyim juga menjelaskan bahwa gempa bumi terjadi supaya manusia meninggalkan kemaksiatan dan kembali kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Beliau berkata:
ﺃﺫﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻟﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻷﺣﻴﺎﻥ ﺑﺎﻟﺘﻨﻔﺲ ﻓﺘﺤﺪﺙ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻟﺰﻻﺯﻝ ﺍﻟﻌﻈﺎﻡ ﻓﻴﺤﺪﺙ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻟﻌﺒﺎﺩﻩ ﺍﻟﺨﻮﻑ ﻭﺍﻟﺨﺸﻴﺔ ﻭﺍﻹﻧﺎﺑﺔ ﻭﺍﻹﻗﻼﻉ ﻋﻦ ﻣﻌﺎﺻﻴﻪ ﻭﺍﻟﺘﻀﺮﻉ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺍﻟﻨﺪﻡ
Artinya: "Allah Subhanahu wa ta'ala terkadang mengizinkan bumi untuk bernapas maka terjadilah gempa bumi yang dahsyat, sehingga hamba-hamba Allah ketakutan dan mau kembali kepada-Nya, meninggalkan kemaksiatan dan merendahkan diri kepada Allah dan menyesal." (Miftah Daris Sa’adah 1/221)
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran