JAKARTA - Taaruf merupakan proses berkenalan antara pria dan wanita secara Islami yang bertujuan untuk mencari jodoh. Secara syari, taaruf diperintahkan oleh Rasulullah untuk setiap pasangan yang ingin menikah.
Berbeda dengan pacaran, berpacaran lebih mengarah kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat. Banyak orang-orang yang berniat taaruf, tetapi dalam praktiknya mereka melakukan hal-hal layaknya orang pacaran.
Lantas sebenarnya apa perbedaan nyata antara pacaran dan taaruf? Berikut telah Okezone rangkum dari berbagai sumber.
1. Tujuan
Taaruf bertujuan untuk mengenal calon pasangan hidup kita, dengan harapan jika ada kecocokan di antara keduanya maka akan berlanjut ke pernikahan. Sedangkan pacaran bertujuan untuk mengenal calon pacar baik laki-laki ataupun perempuan, dengan harapan jika ada kecocokan diantara keduanya maka akan berlanjut dengan pacaran (belum tentu berlanjut dengan pernikahan atau tidak sama sekali). Selain itu, pacaran juga lebih mengarah kepada kenikmatan sesaat, maksiat, dan zina.
2. Proses
Proses saat melakukan taaruf sangat disembunyikan dan dilakukan dengan kesadaran sendiri tanpa dipengaruhi orang lain. Melakukan taaruf juga tidak perlu mempublikasikan hubungan ataupun update status di sosial media. Sedangkan proses pacaran dilakukan secara terang-terangan dan biasanya selalu update status di sosial media sebagai tanda pengakuan bahwa mereka tengah memiliki hubungan spesial.
3. Pertemuan
Pertemuan taaruf dilakukan sesuai dengan adab bertamu biasa, di rumah sang calon, atau di tempat pertemuan lainnya. Tentunya dalam taaruf tidak ada yang namanya jalan berdua. Taaruf memerlukan pihak ketiga untuk mendampingi prosesnya sehingga menutup celah setan menjadi yang ketiganya. Pihak ketiga ini bukan berarti seorang saja, tapi bisa juga saudara atau beberapa orang terdekat yang anda percayai untuk mendampingi selama proses ta’aruf anda jalani.
Rasulullah SAW juga bersabda: “Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita kecuali bersama mahram.” Hal itu karena tidaklah terjadi khalwat kecuali setan bersama keduanya sebagai pihak ketiga sebagaimana dalam hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahram karena setan akan menyertai keduanya.”
Selama pertemuan, kedua belah pihak dipersilahkan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing, seperti kondisi pribadi, keluarga, harapan, serta keinginan di masa depan.
Sedangkan pertemuan pacaran biasanya dilakukan hanya berdua, tidak ada pihak ketiga yang mendampingi. Begitu juga tempat pertemuannya, mau di mana pun tempatnya terserah. Seperti di rumah sang kekasih, di mal, di jalan atau di tempat yang lainnya.
4. Jangka waktu
Prinsip dari melakukan ta'aruf adalah lebih cepat lebih baik, jika dari kedua belah pihak sudah tidak ada lagi keraguan dan sudah mantap untuk serius ke jenjang pernikahan tetapi jika memang tidak ada kecocokan maka bisa segera berhenti sampai di proses taaruf. Sedangkan jangka waktu dalam pacaran bisa 3 bulan, 6 bulan, setahun, 2 tahun, bahkan mungkin 10 tahun. Tidak ada batas maksimalnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran