BENARKAH ada anjuran menikah di bulan Syawal? Ternyata pertanyaan ini dilontarkan banyak orang. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Bagi kaum Muslimin yang sudah dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala untuk segera menikah, maka di bulan Syawal inilah yang tepat untuk mewujudkannya. Adapun dalil sunah menikah di bulan Syawal adalah:
Baca juga: Hukum Pakai Baju Baru Lebaranย
Aisyah Radhiyallahu โanha istri Nabi Shallallahu โalaihi wasallam menceritakan:
ุชูุฒููููุฌูููู ุฑูุณูููู ุงูููู ููู ุดููููุงููุ ููุจูููู ุจูู ููู ุดููููุงููุ ููุฃูููู ููุณูุงุกู ุฑูุณูููู ุงูููู ููุงูู ุฃูุญูุธูู ุนูููุฏููู ู ูููููุุ ููุงูู: ((ููููุงููุชู ุนูุงุฆูุดูุฉู ุชูุณูุชูุญูุจูู ุฃููู ุชูุฏูุฎููู ููุณูุงุกูููุง ููู ุดููููุงูู))
"Rasulullah Shallallahu โalaihi wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan Syawal pula. Maka istri-istri Rasulullah Shallallahu โalaihi wassallam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?" (Perawi) berkata, "Aisyah Radiyallahu โanha dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal." (HR Muslim)
Ustadz dr Raehanul Bahraen menjelaskan, alasan Nabi Muhammad Shallallahu โalaihi wassallam menikahi โAisyah pada bulan Syawal adalah untuk menepis anggapan bahwa menikah di bulan Syawal merupakan kesialan dan tidak membawa berkah.
Ini adalah keyakinan dan akidah kaum Arab jahiliyah. Hal tersebut tidaklah benar, sebab yang menentukan beruntung atau rugi hanya Allah Subhanahu wa ta'ala.
"Bulan Syawal dianggap bulan sial menikah karena anggapan di bulan Syawal unta betina yang mengangkat ekornya (syaalat bidzanabiha). Ini adalah tanda unta betina tidak mau dan enggan untuk menikah, sebagai tanda juga menolak unta jantan yang mendekat. Maka para wanita juga menolak untuk dinikahi dan para walipun enggan menikahkan putri mereka. Ini ada anggapan yang salah," jelas Ustadz dr Raehanul Bahraen dalam laman Muslimah.or.id.
Baca juga: 4 Manfaat Puasa Syawal, Sangat Sayang Dilewatkan!
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, "Rasulullah Shallallahu โalaihi wassallam menikahi โAisyah untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua โIed (bulan Syawal termasuk di antara โIed Fitri dan โIdul Adha), mereka khawatir akan terjadi perceraian. Keyakinan ini tidaklah benar." (Al Bidayah wan Nihayah, 3/253)
Imam An-Nawawi rahimahullah juga menjelaskan, "Di dalam hadis ini terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal. Para ulama kami (ulama syafiโiyyah) telah menegaskan anjuran tersebut dan berdalil dengan hadis ini. Dan Aisyah Radhiyallahu โanha ketika menceritakan hal ini bermaksud membantah apa yang diyakini masyarakat jahiliyyah dahulu dan anggapan takhayul sebagian orang awam pada masa kini yang menyatakan kemakruhan menikah, menikahkan, dan membangun rumah tangga di bulan Syawal. Dan ini adalah batil, tidak ada dasarnya. Ini termasuk peninggalan jahiliyyah yang ber-tathayyur (menganggap sial) hal itu, dikarenakan penamaan Syawal dari kata al-isyalah dan ar-rafโu (menghilangkan/mengangkat)." (yang bermakna ketidakberuntungan menurut mereka)." (Syarh Shahih Muslim 9/209)
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran