MENYARING informasi adalah hal wajib dalam kehidupan modern seperti saat ini. Pasalnya dalam aktivitas kehidupan selalu dipenuhi berbagai informasi, baik melalui media cetak, elektronik, berita lisan, maupun informasi lain yang bernada isyarat. Dalam era globalisasi ini, umat manusia selalu dibanjiri dengan informasi yang datang dari berbagai lapisan masyarakat.
Sampainya informasi kepada kita merupakan sesuatu yang banyak menguntungkan, tetapi tidak semuanya, kadang-kadang ada yang merugikan. Informasi yang berkembang di tengah masyarakat diibaratkan bagaikan derasnya arus air, ada yang mendatangkan kebaikan dan ada pula yang menimbulkan kerusakan.
Baca juga: Masuk Islam, Wanita Mantan Ateis Ini Sukses Jadi Pengusaha Restoran Halal
Setiap muslim diharapkan mampu menyaring informasi dan bersikap kritis. Ada informasi yang menguntungkan masyarakat dan ada juga yang merugikan. Seorang muslim diperintahkan bisa memilih berbagai informasi itu dengan bisa menyampaikan atau menyimpannya dengan baik. Bila informasi tersebut membawa manfaat, atau merupakan informasi yang perlu dikemukakan agar bisa diantisipasi, maka ia perlu disampaikan dan dibicarakan. Sebaliknya apabila informasi itu akan merusak atau merugikan sesama, lebih baik tidak dibicarakan dan tidak disampaikan.
Sahabat Abu Hurairah meriwayatkan suatu hadis dari Nabi Shallallahu alaihi wassallam yang menjelaskan:
كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ (رواه مسلم)
"Cukup seorang itu menjadi pendusta bila ia membicarakan semua informasi yang didengarnya." (HR Muslim nomor 4)
Hadis ini menjelaskan bahwa orang yang menceritakan segala sesuatu yang didengar, berarti ia juga banyak berdusta, karena apa yang didengar tidak selamanya kebenaran, sebagian daripadanya adalah dusta yang datang dari orang lain. Adalah sikap yang tidak bijaksana dan amat bodoh apabila selalu menceritakan segala apa yang didengar dari orang lain.
Baca juga: Menikah dengan Saudara Tiri, Ini Hukumnya Menurut Syariat Islam
Dalam Alquran diperintahkan bagi orang yang beriman agar menerima berita secara hati-hati dan melakukan tabayun (mencari kejelasan) secara lengkap sehingga memperoleh informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan sikap seperti itu maka tidak akan menimbulkan penyesalan di masa yang akan datang.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٖ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ قَوۡمَۢا بِجَهَٰلَةٖ فَتُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَٰدِمِينَ
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS Al Hujurat, 49: 6)
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran