SEJARAH bulan Muharam menjadi awal tahun baru hijriah sangat penting diketahui kaum Muslimin. Apalagi Muharam termasuk satu dari empat bulan haram atau suci bersama Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab.
Pada bulan Muharam dan ketiganya tersebut Allah Subhanahu wa ta'ala menjanjikan pahala berlipat dari setiap amal salih yang dikerjakan hamba-hamba-Nya. Sebaliknya, Allah Ta'ala juga memberikan ancaman berlipat atas setiap dosa yang diperbuat umat manusia.
Baca juga: Awal Pekan Ketahui Jadwal Sholat Hari Ini Senin 25 Juli 2022M/25 Dzulhijjah 1443HÂ
"Bulan Muharram merupakan salah satu bulan mulia. Allah Subhanahu wa ta'ala telah menciptakan 12 bulan, empat di antaranya adalah bulan haram: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharam, dan Rajab," papar Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Khaeruddin Hamsin dalam Khutbah Jumat di Masjid KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat 22 Juli 2022, seperti dikutip dari Muhammadiyah.or.id.
Ia melanjutkan, kendati merujuk pada hiijrahnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, penanggalan kalender Islam baru resmi digunakan saat sistem pemerintahan Islam dipimpin Khalifah Umar bin Khattab atau 17 tahun setelah Hijrah (7 tahun setelah Rasulullah wafat).
Baca juga: Bacaan Zikir Pagi Hari Ini: Membuat Awal Pekan Diisi Rezeki Halal MelimpahÂ
Kebutuhan akan adanya sistem penanggalan ini berangkat dari persoalan administratif surat-menyurat. Ketika ditunjuk sebagai gubernur, Abu Musa Al-Asy'ari kebingungan karena surat yang dikirim Umar kepadanya tertulis tanpa tanggal yang rinci dan detail. Ia mendapati surat pada bulan Sya'ban, namun dirinya bingung Sya'ban tahun berapa.
Tentu hal tersebut menjadi persoalan serius jika diarsipkan ke dalam administrasi kenegaraan. Ditambah lagi, banyak wilayah kekuasaan Islam yang memiliki penanggalannya sendiri, sehingga pengarsipan menjadi makin rumit.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran