ABU Nawas pada suatu pagi yang cerah memeriksa kebun miliknya. Sudah lama kebun ini tidak didatanginya. Namun ketika ia sedang asyik bersih-bersih di dalam kebun, tiba-tiba ada orang tidak dikenal yang masuk.
"Hei, ngapain kau masuk ke kebunku?" ucap laki-laki yang dijuluki tuan tanah kepada Abu Nawas, dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official.
Abu Nawas pun kaget dan langsung membantahnya. "Apa? Ini kebun milikku tahu. Kau jangan mengaku-ngaku," ucapnya.
BACA JUGA:Cerita Lucu Abu Nawas Bisa Ngobrol dengan Penghuni Kuburan, Orang-Orang Bengong MelihatnyaÂ
Tapi si tuan tanah sangat kekeuh. Dia mengatakan kebun tersebut miliknya. Begitu juga dengan Abu Nawas. Keributan pun tidak bisa dihindari. Keduanya sama-sama tidak mau mengalah.
Dikarenakan pada zaman itu tidak ada yang namanya sertifikat tanah, jadi Abu Nawas tak mempunyai bukti yang kuat atas kepemilikan kebun tersebut.
Tidak ada jalan lain bagi Abu Nawas, kecuali melapor kepada Baginda Raja. "Ayo kita adukan masalah ini kepada Baginda Raja," ucap Abu Nawas.
Tantangan tersebut tidak membuat si tuan tanah mundur. Ia tetap meladeni permintaan Abu Nawas. Keduanya pun pergi ke istana untuk menghadap Baginda Raja.
Abu Nawas pun mengadu. "Wahai Paduka yang mulia, hamba mempunyai kebun di suatu daerah, tapi tiba-tiba dia mengaku-ngaku kalau kebun tersebut miliknya," kata Abu Nawas.
"Ini masalah rumit Abu Nawas. Supaya masalahnya bisa diputus secara adil, maka mesti ditangani hakim yang bijaksana," ujar Baginda Raja angkat tangan.
"Saya setuju Baginda Raja," balas Abu Nawas.Â
Tapi yang menjadi persoalannya adalah siapa yang bisa menjadi hakimnya, sebab ini bukan perkara mudah. Biasanya kalau ada urusan ruwet seperti ini, Abu Nawas-lah solusinya, tapi kini justru dia sendiri yang mempunyai perkara. Jadi harus dicari hakim yang selevel dengan Abu Nawas untuk menangani kasus ini.
Baginda Raja akhirnya mendapat hakim yang paling baik reputasinya di Kota Baghdad. Hakim ini terkenal cerdas dan berwibawa. Orang-orang yang perkaranya ditangani olehnya selalu puas dengan hasil keputusannya.
Baginda Raja yakin hakim ini pasti akan memutuskan perkara dengan seadil-adilnya. Maka pada hari yang sudah ditentukan, sidang pun dilakukan di salah satu ruang istana.
Dalam sidang itu selain pihak yang bersengketa, hadir juga Baginda Raja rupanya ingin tahu siapa sesungguhnya yang mengaku-ngaku dan menjadi biang kerok masalah ini.
BACA JUGA:Kisah Lucu Raja Jadi Korban Angin Bau yang Ditangkap Abu Nawas, Apes Banget!Â
Baginda Raja yakin kalau klaim Abu Nawas atas kebunnya tidak mengada-ada, tapi sangat sulit bagi dirinya untuk begitu saja memenangkan Abu Nawas sebelum sidang dimulai.
"Bila di antara kalian berdua ada yang terbukti bersalah dengan mengaku-ngaku kebun tersebut miliknya, maka hukuman penjara siap menanti," ancam Baginda Raja.
"Oleh karena itu, sebelum sidang dimulai aku kasih satu kesempatan lagi kalau mau jujur sekarang. Aku tidak akan menghukumnya," ucap Baginda Raja mengancam.
Tapi si tuan tanah tetap pada pendiriannya dan sidang langsung dimulai. Untuk menguji kebenaran atas pengakuan kebun itu, maka sang hakim bertanya kepada kedua belah pihak yang bersengketa.
"Berapa jumlah pohon di dalam kebunmu?" tanya hakim kepada tuan tanah.Â
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News