ABU Nawas geram karena di kampungnya banyak orang menumpuk harta kekayaan dengan menghalalkan segala cara. Perbuatan ini membuat Abu Nawas yang seorang ulama menjadi sangat kesal. Dia mengetahui hal itu bertentangan dengan ajaran Islam.
Guna menghentikan perbuatan buruk tersebut, Abu Nawas mencari ide yang tepat untuk menyadarkan orang-orang di kampungnya. Setelah berpikir panjang akhirnya Abu Nawas menemukan sebuah ide cemerlang yaitu sandal ajaib.
Dengan membawa peralatan sederhana, berangkatlah Abu Nawas ke pasar untuk gelar tikar untuk menjual sandal sandalnya.
"Sandal ajaib, sandal ajaib, sandal ajaib, sandal ajaib," ujar Abu Nawas berkali-kali di pasar seperti dikutip dari kanal YouTube Doa Ibu Guru.Â
Kemudian muncullah salah seorang pemuda yang melihat-lihat barang dagangan Abu Nawas.
"Silakan tuan mau mencari apa?" tanya Abu Nawas.
"Aku mau mencari sandal yang bisa mengubah hidupku yang miskin," jawab pemuda itu.
"Apa maksud tuan?" tanya Abu Nawas.
"Aku sudah lama hidup miskin dan ingin sekali menjadi orang yang kaya raya. Aku ingin membeli barang yang bisa memberikan keberuntungan," kata pemuda tersebut.Â
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Abu Nawas pun memilihkan satu sandal ajaibnya. Ia mengatakan bahwa sandal itu akan membuat penggunanya dari tidak punya menjadi orang yang punya.
Dikarenakan tertarik, pemuda itu akhirnya jadi membeli sandal ajaib dengan harga yang lumayan mahal.
Pemuda tersebut langsung memakai sandal ajaib itu berkeliling kampung dengan harapan, "Semoga keberuntungan segera berpihak kepadanya."
Akan tetapi apa yang terjadi harapannya tidak kunjung terwujud. Jangankan keberuntungan, si pemuda malah dikira pencuri di kampung tersebut.Â
Untung saja para warga tidak sampai menghakiminya. Dikarenakan merasa tertipu, pemuda itu kembali lagi menemui Abu Nawas untuk protes.
"Assalamualaikum," sapa pemuda itu.
"Walaaikumsalam, oh ternyata tuan. Bagaimana kabar tuan?" tanya Abu Nawas.
"Kabarku jelek. Aku sering ditimpa kemalangan gara-gara sandal ini. Padahal dulu kau mengatakan kalau sandal ini bisa mendatangkan keberuntungan, bisa menjadi kaya dan terkenal, tapi mana buktinya?" protes pemuda tersebut.
"Seingatku, aku tidak pernah mengatakan seperti itu, tuan," sanggah Abu Nawas.
"Aku hanya mengatakan bila tuan pada mulanya orang yang tidak punya maka dengan membeli sandal ini tuan akan menjadi orang yang punya. Buktinya sekarang tuan sudah memiliki sandal ajaib ini," jawab Abu Nawas.Â
Begitu mendengar penuturan Abu Nawas, pemuda ini hanya bisa diam. Ia menyadari bahwa dirinya sedang salah tafsir.
"Lalu mengapa kau mengatakan bahwa sandal ini ajaib?" tanya si pemuda.
"Karena merek sandal ini adalah ajaib. Sandal ajaib ya sandal ajaib," jawab Abu Nawas.
Akhirnya pemuda itu pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun.
"Tunggu tuan, aku ingin mengatakan sesuatu kepada tuan, mungkin saja akan ada manfaatnya," kata Abu Nawas.Â
"Jangan percaya kepada barang ajaib karena percaya pada sesuatu selain Tuhan bisa membuat syirik dan akan mendapat kesusahan di dunia dan akhirat kelak. Buktinya sebagaimana yang tuan alami ini. Oleh karena itu, segeralah bertobat kepada Tuhan," kata Abu Awas.
Mendengar nasihat Abu Nawas, pemuda itu menyadari kesalahannya. Ternyata banyak sekali hal-hal yang bisa membawa pada perbuatan yang dimurkai Tuhan. Mulai saat itulah pemuda itu bertobat kepada Tuhan.
Allahu a'lam bissawab.Â
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.