Share

Menikmati Malam Mulia dari Kota Pusat Peradaban Islam di Afrika

Tim Okezone, Jurnalis · Selasa 02 Mei 2023 12:02 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 02 614 2806723 menikmati-malam-mulia-dari-kota-pusat-peradaban-islam-di-afrika-JSIGROMKA0.jpg Kota Kairouan di Tunisia pusat peradaban Islam di Benua Afrika. (Foto: Zainab binti Umar/Okezone)

TUNISIA adalah negara kecil di ujung utara Benua Afrika yang mungkin belum banyak dikenal masyarakat Indonesia secara luas. Sebagai negara yang pernah dijajah Prancis, populasi pemeluk agama Islam di Tunisia sangat mengesankan.

Walaupun gaya hidup mereka masih berkiblat pada Prancis, persentase pemeluk agama Islam di negara ini mencapai angka 98 persen dari total penduduk berjumlah 12 juta jiwa.

Lantas, bagaimana pengalaman saya selama melewati bulan puasa Ramadhan di negara yang mayoritas penduduk beragama Islam namun bergaya Eropa ini?

Ini kali pertama saya merasakan Ramadhan di luar negeri. Jauh dari rumah, jauh dari keluarga, dan tentunya jauh berbeda dari budaya kita selama melewati bulan puasa di Indonesia. Tidak ada berburu takjil, maupun keseruan takbir keliling yang biasanya memenuhi jalanan. 

Masjid Uqbah bin Nafi di Kota Kairouan, Tunisia, pusat peradaban Islam di Benua Afrika. (Foto: Zainab binti Umar/Okezone)

Awalnya saya cukup heran dengan suasana yang begitu sepi ketika bulan Ramadhan di sini. Padahal tempat ini mayoritas penduduknya Muslim dan saya tinggal di ibu kota yang seharusnya memang ramai.

Khusus di bulan puasa ini, banyak toko yang hanya buka ketika malam, tapi ada juga toko yang bahkan tutup total selama Ramadhan. Setelah saya cari tahu, ternyata warga di sini memang memanfaatkan bulan ini untuk berkumpul di rumah atau biasa dikenal dengan istilah quality time.

Pengalaman berkesan selama bulan Ramadhan bukan datang dari kota tempat saya tinggal, namun datang dari Kairouan. Ini merupakan sebuah kota kecil yang butuh waktu tempuh sekira 2 jam dari ibu kota Tunis, menggunakan kendaraan umum antarkota yang disebut louage.

Siapa yang menyangka bahwa kota sederhana ini dulunya adalah pusat peradaban Islam di Afrika dan menjadi kota bersejarah yang telah dinobatkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia. 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Kota Kairouan damai dan hening. Sangat cocok bagi saya yang ingin menjauh sejenak dari hiruk-pikuk Kota Tunis. Walaupun kota ini menyimpan banyak tempat wisata yang menarik dikunjungi, Kairouan masih bisa mempertahankan ketenangan wilayahnya.

Beberapa tempat wisatanya yang saya kunjungi adalah Bir Barrouta dan makam Zainab putri Khalifah Umar bin Khattab yang terletak di Kairouan.

Bir Barrouta adalah sumur tertua di Kairouan yang sudah ada sejak abad ke-14, dan menjadi salah satu destinasi yang pasti dikunjungi para pelancong karena cara menimba air sumurnya yang unik, yaitu dengan memanfaatkan tenaga unta untuk menarik roda kayu yang memasok air ke sumur dengan cara mengitari sumurnya. Konon air dalam sumur ini terhubung dengan sumur suci Zamzam di Arab Saudi.

Semua ini dijelaskan oleh tour guide kami, Kak Syifa dan Kak Salma, mahasiswi Indonesia yang tinggal di Kairouan. Mereka bersedia menemani rombongan beranggotakan empat orang ini (terdiri dari saya dengan kawan dan senior dari Kota Tunis) untuk berkeliling ke berbagai tempat wisata dan juga bersedia menjelaskan asal-muasal dan sejarah situs tersebut. 

Kota Kairouan di Tunisia pusat peradaban Islam di Benua Afrika. (Foto: Zainab binti Umar/Okezone)

Mereka juga menyediakan tempat menginap selama kami tinggal di Kairouan untuk sahur dan berbuka puasa. Kami memasak bersama dan berkenalan dengan warga lokal Tunisia bernama Laila dan Roja yang tinggal di rumah yang sama dengan kami.

Mereka sangat lucu dan menyenangkan, dan menguasai sedikit Bahasa Indonesia karena sering berinteraksi dengan bahasa tersebut di rumah bersama Kak Syifa dan Kak Salma.

Setelah berbuka puasa, kami langsung bersiap-siap untuk melaksanakan Sholat Tarawih di Masjid Okba Ibn Nafaa. Nama masjid ini diambil dari nama sahabat Rasulullah, Uqbah Bin Nafi’, sang penakluk Benua Afrika. Masjid ini begitu besar dan megah.

Pada malam 27 Ramadhan, warga dari berbagai penjuru kota datang untuk melaksanakan Sholat Tarawih di masjid ini dan baru pulang ketika Sholat Subuh usai. 

Bangsa Arab percaya bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada malam 27 Ramadhan. Itu sebabnya semua orang antusias itikaf hingga tiba waktu sholat tahajud berjamaah dini hari. Bahkan, ada yang sudah menyiapkan perbekalan untuk sahur. Maka kami pun bergegas karena khawatir tidak mendapat shaf di dalam masjid ini.

Kami berburu shaf bersama warga lokal lain, dan saya bersama kawan-kawan mendapatkan shaf di halaman luar masjid. Alhasil saat sholat tahajud berjamaah pukul 03.00 pagi kami pun sholat di bawah rintik gerimis.

Suara merdu imam melantunkan doa bersamaan dengan rinai hujan membuat suasana sangat syahdu, bahkan terdengar isak tangis dari beberapa orang di belakang kami. Betapa khusyuk dan seriusnya mereka berusaha meraih malam mulia yang lebih baik dari 1.000 bulan ini.

Malam 27 Ramadhan selalu seru. Di belahan negara manapun di wilayah Timur Tengah ini. Baik di dalam masjid maupun di luar masjid, seluruh warga akan merayakan malam ini dengan sukacita.

Sama serunya dengan malam takbiran di Indonesia. Jika di Indonesia malam takbiran dilakukan semalam sebelum hari raya, maka malam 27 Ramadhan adalah malam takbiran bagi orang-orang Arab.

Tiga hari yang singkat, namun berkesan. Keesokan harinya saya dan kawan-kawan dari Kota Tunis pun pamit dari Kairouan. Tidak lupa sebelum pergi kami membawa buah tangan berupa makroud, makanan khas kota ini. Kami juga sempat berziarah ke makam Sidi Sahbi, tukang cukur Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.

Masih banyak lagi tempat istimewa yang ada di kota ini yang tidak cukup hanya diceritakan sekilas. Sampai jumpa Kairouan, kota yang namanya ditulis dengan tinta emas dalam sejarah peradaban Islam.

Wallahu a'lam bisshawab.

Penulis:

Zainab binti Umar

Pelajar Indonesia di Tunisia 

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini