BENARKAH puasa Syawal boleh tidak berurutan? Hal ini ternyata banyak ditanyakan kaum Muslimin. Berikut jawabannya berdasarkan penjelasan dalam dalil-dalil sahih.
Dilansir Rumaysho.com, dai muda asal Yogyakarta Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menjelaskan bahwa perintah melakukan puasa Syawal diterangkan dalam hadits riwayat Abu Ayyub Al Anshari radhiyallahu โanhu, Nabi Muhammad Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:
ู ููู ุตูุงู ู ุฑูู ูุถูุงูู ุซูู ูู ุฃูุชูุจูุนููู ุณูุชููุง ู ููู ุดููููุงูู ููุงูู ููุตูููุงู ู ุงูุฏููููุฑู
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR Muslim nomor 1164)
Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Menurut ulama Syafi'iyah, puasa enam hari di bulan Syawal disunahkan berdasarkan hadis di atas. Disunahkan melakukannya secara berturut-turut di awal Syawal. Jika tidak berturut-turut atau tidak dilakukan di awal Syawal, maka itu boleh. Seperti itu sudah dinamakan melakukan puasa Syawal sesuai yang dianjurkan dalam hadis. Sunah ini tidak diperselisihkan di antara ulama Syafi'iyah, begitu pula hal ini menjadi pendapat Imam Ahmad dan Daud." (Al-Majmuโ, 6: 276)
Berdasarkan penjelasan tersebut menunjukkan bahwa lebih afdhal memang berturut-turut, tapi jika tidak bisa berturut-turut maka tak mengapa.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News