Share

Kenapa Bulan Syawal Sangat Baik untuk Menikah?

Novie Fauziah, Jurnalis · Rabu 17 Mei 2023 18:17 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 17 330 2815651 kenapa-bulan-syawal-sangat-baik-untuk-menikah-XtNLu7j3t6.jpg Ilustrasi bulan Syawal sangat baik untuk menikah. (Foto: Shutterstock)

SYAWAL menjadi salah satu bulan yang dipilih untuk menikah. Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa di dalam hadits terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal.

Terdapat hadits dari Aisyah Radhiyallahu'anha:

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

"Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?" (HR Muslim nomor 2551, At-Tirmidzi: 1013, An-Nasa'i: 3184, Ahmad: 23137)

Ilustrasi cincin pernikahan. (Foto: Unsplash)

Dikutip dalam kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, menikahi Aisyah untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat, yaitu tidak suka menikah di antara dua id (Syawal termasuk di antara Idul Fitri dan Idul Adha), mereka khawatir akan terjadi perceraian.

Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) KH Sirril Wafa mengatakan pernikahan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dan Aisyah inilah yang mematahkan mistos bahwa Syawal merupakan bulan sial.

"Kalau di wilayah Nusantara, mitos-mitos seputar hindari pernikahan di bulan-bulan tertentu diduga kuat terjadi jauh setelah masa Nabi. Namun demikian, seluruh peristiwa yang dicontohkan Nabi Muhammad menjadi barometer untuk umatnya di lintas wilayah dan zaman," ujarnya kepada Okezone beberapa waktu lalu. 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Lebih lanjut, selain bulan syawal dan apit/selo/dzulqa'dah, dalam kepercayaan masyarakat Jawa muncul pandangan adat tentang konsep bulan-bulan "Duda" yang bersumber dari spekulasi utak-atik kaidah perhitungan Aboge, serta kalender urfi sistem aboge, dikenal siklus windu atau per 8 tahunan.

"Tahun-tahun lainnya ada padanan hari/pasarannya. Yang tidak ada padanannya itulah yang ditetapkan sebagai tahun duda. Maka dihindari helat perkawinan pada tahun-tahun 'duda'," jelasnya.

Selain itu, supaya tidak terjadi perceraian, terdapat spekulasi yang menarik di dalam aturan adat, antara lain tertolak oleh segmen-segmen tata cara Nabi berperilaku sebagai sunnah dalam kehidupan sehari-hari.

"Inilah antara lain makna Nabi sebagai Uswatun Hasanah (contoh yang baik)," pungkasnya.

Wallahu a'lam bisshawab

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini