QADHA puasa di bulan Syaban apakah boleh? Bulan Syaban adalah waktu terakhir mengqadha puasa sebelum Ramadhan datang. Bagi yang masih mempunyai utang puasa diperintahkan untuk segera melunasinya dengan cara qadha puasa atau membayar fidyah karena puasa Ramadhan wajib untuk dilaksanakan.
Untuk orang yang membatalkan puasanya demi orang lain seperti ibu menyusui atau ibu hamil dan orang yang menunda qadha puasanya karena kelalaian hingga Ramadhan tahun berikutnya tiba akan memperoleh beban tambahan.
Dilansir dari berbagai sumber pada Selasa (7/1/2025), Okezone telah merangkum Qadha puasa di bulan Syaban, sebagai berikut.
Mengqadha puasa Ramadhan pada bulan Sya’ban dalam Islam tidak ada hukum yang tidak membolehkan. Namun, persoalannya jika mengqadha puasa Ramadhan setelah nisfu Sya’ban atau selepas pertengahan bulan Sya’ban.
Karena ulama madzhab Syafi'i mengharamkan berpuasa setelah nisfu Sya’ban berdasarkan hadits berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا اِنْتَصَفَ شَعْبَانَ فَلَا تَصُومُوا. (رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ) Artinya,
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, sungguh Rasulullah saw bersabda: ‘Ketika Sya’ban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa’.” (HR Imam Lima: Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
Alasan pelarangan madzhab ini karena pada hari itu dianggap hari syak (ragu), karena sebentar lagi bulan Ramadhan tiba. Dikhawatirkan, orang yang puasa setelah nisfu Sya’ban tidak sadar kalau dia sudah berada di bulan Ramadhan. Alasan lain lantaran supaya kita bisa menyiapkan tenaga dan kekuatan untuk puasa di bulan Ramadhan.
Itulah informasi terkait Qadha puasa di bulan Syaban yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita dan info terkini Anda hanya di Okezone.
(Fetra Hariandja)