Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tabrak Kucing Bisa Bikin Sial, Benarkah?

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Rabu, 10 September 2025 |14:52 WIB
Tabrak Kucing Bisa Bikin Sial, Benarkah?
Tabrak Kucing Bisa Bikin Sial, Benarkah? (Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Menabrak kucing bisa bikin sial. Anggapan ini beredar di kalangan masyarakat. Benarkah demikian? 

1. Tabrak Kucing Bikin Sial?

Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda soal perempuan yang terkena azab lantaran membunuh kucing. Wanita itu mengurung kucing hingga mati kelaparan. 

عُذِّبَتْ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ ، سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ ، فَدَخَلَتْ النَّارَ فِيهَا ، لَا هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَسَقَتْهَا إذْ هِيَ حَبَسَتْهَا ، وَلَا هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ

Artinya: “Seorang wanita disiksa karena seekor kucing. Ia mengurungnya hingga mati, maka ia pun masuk neraka karenanya. Ia tidak memberinya makan dan minum saat mengurungnya, dan tidak pula melepaskannya sehingga bisa makan serangga bumi,” (HR Muslim)

Melansir laman Kemenag, Rabu (10/9/2025), hadits ini menunjukkan menyiksa kucing termasuk perbuatan dosa. Berbeda ceritanya jika hal itu terjadi karena tidak sengaja, misalnya karena menabrak kucing di jalanan tanpa sengaja. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat 5:

وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيْمَآ اَخْطَأْتُمْ بِهٖ وَلٰكِنْ مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوْبُكُمْۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Artinya: “Tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ayat ini menunjukkan kesalahan yang tidak disengaja tidaklah dihitung sebagai dosa. Karena itu, jika seseorang menabrak kucing di jalan tanpa sengaja tidak perlu mengaitkan dengan akan datangnya kesialan atau musibah. Islam tidak membenarkan keyakinan tathayyur, yaitu mengaitkan suatu kejadian dengan peristiwa buruk.

 

Imam Al-Munawi dalam kitab Faidlul Qadir (Beirut, Darul Kutubil Ilmiyah: 2001), juz I, halaman 61, menjelaskan, kesialan akan menimpa pada orang yang merasa dirinya sial dan melakukan tathayyur serta meninggalkan teladan Nabi yang tidak melakukan tathayyur. Sifat seperti itu menunjukkan lemahnya tawakal kepada Allah SWT.

Dengan demikian, menabrak kucing di jalanan tidak ada kaitannya dengan kesialan. Jika peristiwa itu diyakini sebagai pertanda sial, keyakinan ini bisa menjadi sugesti negatif yang memengaruhi pikiran dan perilaku sehingga kesialan itu bisa saja terjadi. Akhirnya, kesialan itu terjadi bukan karena menabrak kucingnya, melainkan diakibatkan sugestinya sendiri.

Jika di perjalanan tidak sengaja menabrak kucing sampai terluka atau bahkan mati, sebaiknya segera menepi sejenak untuk menenangkan pikiran dan membaca istighfar karena bisa jadi hati dan pikiran lalai dari mengingat Allah selama perjalanan. Selain itu, dianjurkan membuang atau mengubur bangkai kucing untuk memberi kenyamanan kepada pengendara lain yang melintas.

Wallahualam
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement