Qiblatain, Nabi Muhammad Berubah Kiblat

Fetra Hariandja, Jurnalis
Jum'at 21 September 2012 15:14 WIB
Masjid Qiblatain (Foto: Fetra Hariandja/Okezone)
Share :

BAGI Anda umat muslim, tentu sudah mengetahui bahwa saat salat harus menghadap kiblat. Begitu pula dengan arah kiblat dengan memalingkan wajah ke arah Masjidil Haram di Makkah.

Selama ini, kita hanya melihat setiap masjid dengan satu klibat. Ada satu masjid di Madinah, Arab Saudi yang memiliki dua klibat. Itulah Masjid Qiblatain yang terletak di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah.

Qiblatain menjadi tempat turunnya wahyu Allah kepada Nabi Besar Muhammad yang memerintahkan salat menghadap kiblat atau Ka'bah. Sebelumnya, Nabi Muhammad menghadap Masjidil Aqsa di Palestina.

Kisah nyata berubahnya kiblat terjadi saat Rasulullah SAW singgah ke daerah Harrah Wabrah ini. Itu dilakukan saat perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah. Saat singgah, Nabi Muhammad menerima kabar salah seorang penduduk bernama Ummitasyar, baru saja ditinggal meninggal anaknya.

Nabi Muhammad lalu bertakziyah ke rumah Ummitasyar untuk menyatakan belasungkawa. Keluarga Ummitsayar lantas menyembelih seekor kambing untuk menjamu tamu. Saat jamuan makan akan dimulai, datanglah waktu salat Duhur. Nabi Muhammad mengajak para sahabat salat terlebih dahulu.

Ketika Nabi Muhammad menyelesaikan dua rakaat salat, tiba-tiba segera mengubah kiblat setelah turun wahyu. Pada rakaat berikutnya, Nabi Muhammad langsung memutar arah kiblat. Perubahan kiblat ini langsung diikuti para jamaah.

Merujuk pada peristiwa ini, masjid tersebut dinamakan Qiblatain, dengan arti berkiblat dua. Hingga kini, masjid masih tersebut masih berdiri kokoh, meski telah mengalami pemugaran. Namun pegelola Masjid tetap menjaga keutuhan kiblat yang mengarah ke Masjidil Aqsa.

Tentu wahyu perubahan kiblat tersebut tertuang dalam Surah Al Baqarah ayat 111 “Sesungguhnya Kami, (sering) melihat muka-Mu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan Kamu ke kiblat yang Kamu sukai. Palingkanlah muka-Mu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah muka-Mu ke arah nya. Dan sesungguhnya, orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa, berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allahnya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”

Kini, masjid yang memiliki sejarah penting dalam dunia Islam tersebut selalu ramai dikunjungi para jamaah Indonesia maupun dunia. Para peziarah bisa melihat langsung kedua kiblat tersebut.

(M Budi Santosa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya