MASYARAKAT Indonesia tengah dihebohkan oleh sebuah video viral yang berisikan penjelasan seorang pria dalam sebuah forum kajian. Pada acara tersebut, si pria membahas desain arsitektur Masjid Al Safar di Tol Cipularang, Jawa Barat, yang diduga dipenuhi simbol illuminati.
Dalam penjelasannya, disebutkan bahwa desain arsitektu Masjid Al Safar cenderung didominasi unsur segitiga yang identik dengan simbol illuminati. Ia juga mengatakan bentuk bangunan masjid sekilas seperti piramida. Tidak hanya itu, pada bagian dalam masjid juga digadang-gadang menyerupai segitiga mata satu.
Inilah masjid yang di rancangan oleh RK, penuh dengan pesan iluminati,
.
Jangan salah, ini bukan kebetulan lhoo... pic.twitter.com/PXBNu4FuvI— Sang.Bidadari™ (@Surgabidadari3) May 30, 2019
Sebagaimana diketahui, Masjid Al Safar sendiri merupakan hasil karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Menanggapi isu miring yang tengah viral di media sosial, pria yang akrab disapa Kang Emil itu memberikan sebuah pernyataan singkat melalui akun Twitter pribadinya.
Masjid Al Safar adalah eksperimentasi teori lipat Folding Architecture. Jika eksperimentasi bentuk itu ditafsir, ya tentu tdk bisa dihindari. Tapi jika disimpulkan bahwa bentuk2nya adlh menerjemahkan simbol iluminati dkk, saya kira itu tdk betul. Mari fokus saja ibadah kpd Allah. https://t.co/j2vwPmdtOb
— ridwan kamil (@ridwankamil) May 31, 2019
Ridwan menjelaskan bahwa Masjid Al Safar adalah merupakan hasil eksperimentasi teori lipat Folding Architecture. Dengan kata lain, desain bangunan masjid ini bisa ditafsirkan ke dalam beberapa konsep pemikiran.
Tapi ia menolak keras bila ada pihak yang menerjemahkan desain arsitektur itu seperti simbol illuminati. "Saya kira itu tidak betul. Mari fokus saja ibadah kepada Allah," tulis Ridwan Kamil.
Lebih lanjut, Ridwan menjelaskan, Masjid Al Safar tidak lain merupakan salah satu hasil ijtihadnya dalam memajukan seni atau arsitektur Islam. Seni dalam Islam tidak memperlihatkan mahluk hidup, tapi bereksperimentasi dengan rumus geometri.
"Teori lipat Folding Architecture adalah metode mencari kekayaan geometri baru yang digunakan di Masjid Al Safar," timpalnya.
Ijtihad memajukan seni/arsitektur Islam terus dilakukan agar berkembang maju. Seni dalam Islam tdk memperlihatkan mahluk hidup, tapi bereksperimentasi dgn rumus geometri. Teori lipat Folding Architecture adlh metode mencari kekayaan geometri baru yg digunakan di Masjid Al Safar. pic.twitter.com/fayVnZotDu
— ridwan kamil (@ridwankamil) May 31, 2019
Ia pun memberikan contoh ijtihad pada desain Masjid Al Irsyad di Padalarang. Desain masjid ini sengaja menghilangkan tipikal dinding mihrab, sehingga memungkinkan para jamaah menghadap langsung ke arah alam dan pegunungan ketika menunaikan salat.
Contoh ijtihad bentuk di Masjid Al Irsyad, Padalarang. menghilangkan tipikal dinding mihrab. Salat langsung menghadap alam pegunungan. Agar kita merasa kecil di hadapanNYA. Hasilnya, tiap zhuhur, Air di area mihrab pun memantul ikut bergerak. Alam berpuisi seolah ikut berzikir. pic.twitter.com/Xet8VjsZGz
— ridwan kamil (@ridwankamil) May 31, 2019
"Tujuannya agar kita merasa kecil di hadapan Allah SWT. Hasilnya, tiap zhuhur, air di area mihrab pun memantul ikut bergerak. Alam berpuisi seolah ikut berzikir," tukas Ridwan.
(Muhammad Saifullah )