BANTEN - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap pelayanan fasttrack tidak hanya diberlakukan untuk jamaah yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta saja.
"Fasttrack ini diharapkan bisa dilakukan di 13 embarkasi di Indonesia. Tahun ini kita hanya bisa menerapkan di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta," kata Menag Lukman usai mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat melepas jamaah haji asal Cianjur di Bandara Soekarno Hatta, Minggu 7 Juli 2019 seperti dikutip dari Kemenag.go.id.
Baca Juga: Bawa 86 Bungkus Rokok, Jamaah Haji Sempat Tertahan di Bandara Arab Saudi
Dijelaskan Menag, banyak hal positif yang didapat dari layanan fasttrack. Keimigrasian sudah dilakukan sejak di embarkasi sehingga proses di bandara sangat cepat. Meski ini tidak mudah, Menag harap seluruh proses keimigrasian bisa di tiap embarkasi di Indonesia.
Sehingga, saat tiba di Madinah dan Jeddah, jamaah tidak perlu menunggu lama lagi. Jamaah bisa langsung menuju bus lalu berangkat ke hotel. Adapun koper bagasi jamaah, sudah ada yang mengurus untuk di antar ke hotel.
"Saya optimis hal itu tidak sulit, proses keimigrasian, seperti perekaman sidik jari, retina mata dan sebagainya, karena perhatian pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia sangat luar biasa. Semoga ini bisa dilakukan disemua embarkasi di Indonesia, agar semuanya bisa merasakan keadilan," kata Menag.
"Kita terus melakukan inovasi, mudah-mudahan ini tidak ada kendala yang serius. Mudah-mudahan bisa dilakukan di tempat lain, direplikasi," ujar Menag.
Baca Juga: Seorang Jamaah Haji Indonesia Meninggal di Dalam Pesawat
(Arief Setyadi )