BOYOLALI - Ada yang berbeda dalam upacara pelepasan jamaah calon haji di halaman Kantor Bupati Boyolali, Kompleks Perkantoran Terpadu, Kemiri, Mojosongo, Selasa 9 Juli 2019.
Sebelum berangkat ke asrama haji, ratusan jamaah haji berdoa bersama untuk mendiang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Baca Juga: Cerita Nenek Penjual Kacang Rajin Menabung hingga Bisa Berangkat Haji
Upacara pelepasan jemaah calon haji yang dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, M Said Hidayat. Sebelum diberangkatkan ke Asrama Haji Donohudan, para jemaah diajak menundukkan kepala sejenak seraya membaca Surah Alfatihah untuk Sutopo, pejuang kemanusiaan asli Boyolali yang meninggal dunia pada Minggu 7 Juli 2019.
Setelah upacara pelepasan dan melakukan doa bersama untuk Sutopo, para jamaah calon haji menuju Asrama Haji Donuhudan, di Ngemplak. Setelah tiba di Asrama Haji, para jamaah mengikuti penyambutan dan pengarahan dari PPIH. Selanjutnya, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan secara bergiliran dan akan berangkat ke Tanah Suci.
Kepala Kemenag Boyolali, Fahrudin, menyebutkan ada sepertiga dari total jemaah yang masuk dalam kategori risiko tinggi (resti) atau berusia di atas 50 tahun. “Meski demikian memang sejak awal jumlah jemaah tetap, tidak ada jemaah yang batal berangkat,” tutur Fahrudin kepada Solopos.
Salah seorang jemaah asal Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Maksum (62) mengatakan, dirinya harus menunggu selama delapan tahun sebelum akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci.
“Rata-rata memang menunggu selama delapan tahun sebelum akhirnya diberangkatkan, ini cukup lama,” ujar Maksum ketika ditemui di halaman Kantor Bupati. Meski di usia senja, Maksum bertekad akan melaksanakan ibadah dengan optimal.