4 Posisi Anak dalam Alquran, Sebagai Penyejuk hingga Jadi Musuh

Abu Sahma Pane, Jurnalis
Selasa 10 Desember 2019 08:48 WIB
Ilustrasi. Foto: Pinterest
Share :

KEHADIRAN anak bagi pasangan yang baru menikah tentu sangat dinanti-nanti. Setelah si buah hati lahir, setiap orangtua harus menyayangi dan mendidiknya sesuai syariat Islam.

Hal ini dikarenakan anak adalah amanah bagi setiap pasangan suami-istri. Bahkan dalam Alquran bisa dilihat empat posisi anak, yaitu sebagai penyejuk, perhiasan, ujian, hingga musuh bagi orangtuanya. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasannya:

Pertama, anak sebagai penenang hati, penyejuk jiwa, dan pemimpin orang-orang yang bertakwa. Tipikal ini menjadi yang terbaik dan tertinggi dari seorang anak. Hal itu sebagaimana terungkap dalam doa Alquran berikut ini.

رَبَّنا هَبْ لَنا مِنْ أَزْواجِنا وَذُرِّيَّاتِنا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنا لِلْمُتَّقِينَ إِماماً

“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS al-Furqan [25]: 74).

Para ulama tafsir menyebutkan, maksud qurrata a’yun dalam ayat di atas adalah anak-anak yang saleh, taat kepada Allah, berbakti kepada orangtua, bermanfaat bagi sesama. Tak heran jika anak yang memiliki perangai ini menjadi pemimpin orang-orang yang bertakwa, menjadi kebanggaan dan pembela bagi para orangtua di dunia dan akhirat. Namun, tipikal anak ini tidak lahir begitu saja. Dibutuhkan perjuangan keras dari orangtua untuk mengasuh, membina, dan mendidiknya, bahkan sudah pasti membiayainya. Dan yang tak kalah penting adalah doa, baik dari orangtua maupun dari orang-orang yang saleh. (Lihat: Tafsir Muqatil ibn Sulaiman, [Beirut: Daru Ihya at-Turats], 1424 H, jilid 3, hal. 242).

Ilustrasi. Foto: Istimewa

Kedua, anak sebagai perhiasan dunia. Hal itu sebagaimana yang diungkap ayat berikut:

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan,” (QS. Al-Kahfi [18]: 46).

Dalam ayat ini, anak diposisikan sebagai perhiasan dan kekayaan dunia bagi orangtuanya. Layaknya perhiasan dan kekayaan, anak diperlakukan, dijaga, bahkan disayang sebaik-baiknya oleh para orangtua. Kaitan dengan tipikal ini, anak disejajarkan dengan perhiasan dan kekayaan dunia yang lainnya, sebagaimana yang diisyaratkan dalam ayat yang lain. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga), (QS. Ali ‘Imran [3]: 14).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya