"Lisan adalah cerminan hati, baik buruknya bersumber pada hati seseorang, mencerminkan akhlak dan budi pekertinya. Lisan juga sumber malapetaka, munculnya bahaya, bahkan kerusakan juga karena ketidak mampuan seseorang menjaga lisan,” tutur Ainul.
“Karenanya Nabi Muhammad mengatakan penyebab banyaknya orang masuk neraka salah satunya adalah lisan yang tak terjaga, kotor, dan penuh kemaksiatan," tambahnya.
Ainul kemudian mengingatkan Muslim pada Hadis Riwayat Tirmidzi Nomor 2406, shahih:
أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ
Artinya: "Jagalah lisanmu, hendaklah rumahmu membuatmu merasa lapang (artinya: betahlah untuk tinggal di rumah), dan menangislah karena dosa-dosamu." (HR. Tirmidzi no. 2406, shahih).
(Abu Sahma Pane)