WAKIL Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin menuturkan, sebagai seorang Muslim yang Saleh, sudah seharusnya berhusnudzon kepada Allah SWT dengan menerima musibah yang menimpa seperti datangnya wabah virus Corona (COVID-19).
"Ini adalah ujian keimanan dan ketakwaan, suatu proses agar kita ditarik Allah agar lebih mendekat kepadaNya. Mungkin saja selama ini kita lalai, lupa diri, terlalu asyik dengan duniawi, terlalu jauh langkah kita sehingga membuat jarak dengan Allah," ujarnya saat dihubungi Okezone, Jumat (27/3/2020).
Lebih lanjut, datangnya wabah COVID-19 merupakan bagian sentuhan kasih sayang dari Allah SWT serta adanya kesedihan, kesulitan, kedukaan, untuk me-restart kompunen keimanan yang kian berkurang.
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Artinya: "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS:asy-Syûra:30).
Adapun doa supaya umat Islam ikhlas dengan segala ketentuan Allah, baik berbentuk kenikmatan maupun musibah seperti wabah COVID=19, yakni:
اَللّٰهُمَّ اِنِّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِالْبَلَاءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ و شَمَاتَةِ الْاَعْدَاءِ
Allahumma inni a’uuzubika min jahdil bala’. Wa darkish shaqa’. Wa suu il qadhaa’. Wa shamaamatil a’daa’.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menemui penderitaan dari takdir yang buruk dan dari keberhasilan musuh."
Doa tersebut dimaksudkan untuk menolak penderitaan, menghindari takdir paling buruk dan tentunya dilindungi oleh Allah khususnya dari wabah COVID-19.
(Abu Sahma Pane)