Islamic Relief Bikin Rekor Baru Donasi Ramadhan di Tengah Lockdown

Saskia Rahma Nindita Putri, Jurnalis
Kamis 09 Juli 2020 17:16 WIB
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Share :

SEBUAH organisasi Islam internasional, Islamic Relief, telah berhasil meningkatkan lebih banyak jumlah permintaan di Ramadhan tahun ini dibanding tahun lalu, meski tak dapat melakukan aktivitas penggalangan dana secara langsung seperti biasanya.

Sebagaimana disampaikan dalam panel diskusi di Chartered Institute of Fundraising's Annual Convention, Tufail Hussain selaku Direktur Islamic Relief Inggris mengatakan, badan amal itu telah mencetak pencapaian baru tertinggi dengan catatan kenaikan hingga 30 persen lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Bulan Ramadhan yang berlangsung sejak 23 April hingga 23 Mei tahun ini menjadi periode terpadat bagi badan amal ini, dimana momentum Ramadhan seringkali berpengaruh pada meningkatkan persentase tinggi dari total pendapatan yang mereka raih di bulan suci tersebut.

Namun, merebaknya pandemi kali ini tak seperti biasanya, karena kebijakan lockdown yang serta merta mengganggu ratusan kegiatan penggalangan dana yang sebelumnya telah direncanakan untuk ditunaikan di bulan Ramadhan sehingga tak bisa dilaksanakan. Padahal, berbagai acara tersebut beserta kotak-kotak amal di masjid adalah sumber utama pendapatan bagi organisasi Islam ini.

Dilansir dari Civil Society, Kamis (9/7/2020), Hussain mengatakan, badan amal tersebut kemudian menempuh cara baru mengingat upaya penggalangan dana secara langsung tak bisa ditunaikan di tengah lockdown Covid-19. Dengan cepat maka diputuskan untuk memanfaatkan platform digital, yang positifnya dapat memungkinkan jangkauan yang lebih luas dibandingkan saat terjun langsung.

“Kami melihat adanya penurunan yang signifikan dari nilai rata-rata sumbangan. Namun, dengan memanfaatkan saluran digital, yang terjadi ialah di luar ekspetasi karena dapat menjangkau khalayak dengan cakupan yang jauh lebih luas. Kami melihat adanya peningkatan hingga 30% dari jumlah dana yang disumbangkan pada Islamic Relief selama bulan Ramadhan,” kata Hussain.

Baca juga: Masjid Istiqlal Absen Gelar Sholat Idul Adha Tahun Ini

Lebih lanjut, direktur badan amal tersebut menjelaskan bahwa elemen kunci keberhasilan dari pencapaian tersebut ialah menjalin kemitraan dengan para influencer media sosial, ditambah upaya penggalangan dana yang langsung disasarkan ke warga.

Penggalangan dana sukarela yang diorganisir oleh badan amal Islamic Relief ini telah menciptakan lebih dari 500 penggalangan dana dengan mengumpulkan dana sejumlah £ 465.000.

Sebelumnya, data awal dari berbagai badan amal muslim menunjukkan bahwa penggalangan dana selama Ramadhan ini dianggap telah melampaui ekspektasi yang diharapkan, mengingat adanya tantangan karena harus dilakukan di tengah masa lockdown.

Tak sedikit yang kemudian meniru untuk meningkatkan penghasilan dibanding tahun sebelumnya dengan memindahkan segala aktivitas badan amal menjadi berbasis online. Namun, tetap saja bagi badan amal yang masih berukuran kecil, terlebih tak memiliki sumber daya untuk digital akan menjadi hambatan baru.

Tak hanya itu, diperjelas kemudian bahwa kegiatan badan amal secara online ini juga turut memerhatikan poin dimana apakah di tengah kesulitan akibat pandemi akan membuat orang-orang lebih enggan untuk membantu dan beramal.

Hussain mengatakan bahwa perkiraan tersebut nyatanya tak benar, karena melalui Islamic Relief justru banyak orang yang ingin melakukan lebih banyak hal untuk membantu kesulitan yang juga dirasakan oleh orang atau komunitas lokal Inggris. Di sisi lain, penderitaan yang dilanda di tingkat internasional juga tak serta merta mengalami penurunan.

“Kami melihat adanya peningkatan kesadaran dan keinginan untuk melakukan lebih banyak bala bantuan di Inggris, namun tentu saja grafik yang menurun juga tak terlihat kepada pemberian bantuan untuk tujuan internasional,” paparnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Yaman ialah alasan yang secara tradisional sulit bagi sebuah badan amal ini untuk menggalang dana. Pasca Ramadhan, selama periode penggalangan dana dengan pencapaian yang paling sedikit, justru ada sebuah gerakan online di media sosial guna meningkatkan kesadaran tentang Yaman dalam komunitas muslim.

Hal ini mengarah pada penggalangan dana online yang dilihat dari saluran media sosial ditambah dengan peran influencer yang mulai mengumpulkan dana untuk Yaman. Dicatat, dengan begitu telah dikumpulkan dana lebih dari 1 juta euro, di mana biasanya begitu sulit bagi sebuah badan amal untuk menggalang dana melalui cara ini.

Pendapat lain menyatakan bahwa meskipun telah ada peningkatan kesadaran untuk membantu sesama, namun fokus yang lebih diberikan melalui saluran digital diyakini dapat memperluas perspektif.

Direktur Kebijakan dan Sukarelawan NCVO, Sarah Vibert mengungkapkan, maraknya keterlibatan orang dalam menjadi sukarelawan secara lokal dan menciptaan kelompok-kelompok bantuan bersama ini akan cenderung menimbulkan aktivitas sukarelawan jadi serba online, yang di mana dapat dilakukan dari mana saja.

Disimpulkan, menjadi sukarelawan online dapat menghilangkan unsur sosial di dalamnya karena tak berhubungan secara fisik seperti kegiatan sosial pada umumnya.

“Ada suatu hal tentang bagaimana komunitas itu dibuat dan kemudian pergerakannya dipindahkan semua menjadi berbasis online yang tak perlu mengaitkan adanya kedekatan fisik,” kata Sarah.

Terkait hal tersebut, Mark Phillips, direktur pelaksanan konsultasi penggalangan dana Bluefrog turut mengatakan bahwa sebenarnya bukan masalah jika seorang donor ingin menyumbang untuk amal sebuah pembangungan menjadi sukarelawan, asalkan mereka harus memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang mereka dukung tersebut.

“Ada perasaan bahwa kurang adanya kepemimpinan, sehingga dalam jangka pendek, fokusnya hanya sebatas pada keinginan untuk menjadi bagian dari sesuatu saja.” jelas Phillips.

Tak hanya itu, ia juga berpesan bahwa para donor ini sangat rentan akan krisis kemanusiaan. Akan lebih baik sekiranya jika tak hanya memberi kepada badan amal, namun juga mengetahui arah tujuan terhadap apa yang ingin dicapai dan apa yang semestinya dilakukan.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya