MENTERI Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pihaknya segera melaporkan status baru Hagia Sophia ke UNESCO, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB. Turki pada pekan lalu resmi mengubah status bangunan bersejarah tersebut dari museum kembali menjadi masjid.
Sebagaimana dikutip dari Sindonews, Selasa (14/7/2020), UNESCO pada pekan lalu mengatakan bahwa pihaknya akan meninjau status monumen tersebut sebagai Situs Warisan Dunia setelah dikembalikan sebagai masjid.
Baca juga: Mosaik Hagia Sophia Akan Ditutup ketika Waktu Sholat
Cavusoglu mengatakan pihaknya terkejut dengan reaksi UNESCO dan segera memberi tahu langkah-langkah lebih lanjut yang akan diambil terkait Hagia Sophia. Bangunan bersejarah ini dahulu merupakan gereja Bizantium selama sembilan abad sebelum Ottoman mengubahnya menjadi masjid.
"Turki sensitif dalam melindungi karakter historisnya. Kami harus melindungi warisan leluhur kami. Fungsinya bisa seperti ini atau itu, tidak masalah," kata Cavusoglu dalam sebuah wawancara dengan TRT Haber, seperti dilansir Reuters, pada Senin 13 Juli 2020.
Baca juga: Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid, Erdogan: Seperti Diinginkan Al Fatih
Ditanya tentang kritik dan ungkapan keprihatinan dari Yunani, Paus Franciskus, serta yang lainnya, Cavusoglu mengatakan keputusan Pemerintah Turki untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid adalah sah.
"Kami menghormati pandangan semua orang, bahkan jika kami tidak setuju dengan itu, tetapi kami sangat menolak komentar yang dibuat dengan cara yang melanggar hak-hak kedaulatan Turki," jelasnya.
(Hantoro)