SETIAP manusia tidak luput dari perbutan dosa dan keselahan. Sehingga, diharuskan baginya untuk bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar selamat dunia dan akhirat. Bertobat tidak harus menunggu usia tua, tidak ada kata terlambat untuk bertobat dan kembali ke jalan Allah yang lurus.
Pimpinan Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Cirebon, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengatakan, siapapun yang menginginkan tobat, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menempatkannya di tempat yang istimewa.
“Kalau sudah masuk wilayah tobat, ia akan masuk wilayah yang istimewa, wilayah mahbubiyah. Dicintai oleh Allah,” ucap Buya Yahya, dikutip dari akun YouTube, Al-Bahjah TV, Senin (3/8/2020).
Baca juga: Mengapa Istri Harus Meminta Izin ke Suami? Ini Penjelasan Ustadz Das'ad Latif
Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 222:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri,” (QS. Al-Baqarah; 222).
Buya Yahya menjelaskan, Allah sangat mencintai orang yang bertobat. Yakni tobat yang bukan hanya sekadar bertobat, namun tetap terus berkelanjutan untuk meningkatkan amal ibadah. Karena untuk bertobat terdapat langkah-langkahnya. Sebenarnya tobat adalah sesuatu yang tidak pernah berakhir.
"Orang bertobat dari dosa besar itu sudah sangat umum, tobat dari dosa kecil juga banyak. Namun ada orang yang bertobat bukan dari dosa. Misalnya, orang yang biasanya bangun di tengah malam dan satu malam tidak bangun dan tidak sholat tahajud. Dan ketika itu sangat merasa menyesal. Atau kita sedang tidak mampu memberi sedekah kepada orang fakir, dan merasa sangat bersalah," paparnya.
Selain bertobat kepada Allah, manusia juga wajib meminta maaf kesalahan yang diperbuat terhadap orang lain. Tanpa kita sadari, kita banyak berbuat kesalahan terhadap sesama manusia. Misalnya saja memperbaiki hubungan kita dengan ibu kita. Atau bahkan sesama pasangan suami-istri.
"Mungkin ada orang yang yang rajin ibadah atau mengaji, namun tidak baik kepada suaminya kepada istrinya. Atau suami yang tidak pernah senyum kepada istrinya walaupun ia rajin sholat dan sebagainya. Bukan hanya baik kepada Allah, tapi harus baik kepada manusia. Jika sudah baik kepada manusia dan Allah juga maka akan bertemu dengan keindahan," tutur Buya Yahya.
Baca juga: Uniknya Tukang Cukur di Mina Berpenampilan seperti Petugas Medis
Adapun ibadah tafakur atau merenung, merupakan ibadah yang sering dilupakan oleh manusia. Yaitu, bagaimana kita melakukan tobat mungkin untuk mengingat dosa apa saja yang pernah dilakukan kepada sesama manusia.
"Untuk itu lengkaplah hijrah seseorang dengan bertobat kepada Allah dan juga kepada sesama manusia," pungkasnya.
(Rizka Diputra)