Maka diapun berkata, "Iya wahai tuanku (suamiku), setiap hari sampai hadiahmu kepadaku".
Lalu diapun menangis dan berkata, "Sungguh engkau tahu wahai tuanku (suamiku) bahwa aku tidak mampu untuk membalas kebaikanmu".
Maka aku berkata kepadanya, "Tidak usah kau pikirkan hal itu, sebentar lagi kita akan bertemu".
Baca Juga: Renungan Magrib, Ketika Harta Tak Dapat Menambah Umur Sedetikpun
Istriku tersebut -semoga Allah mengampuninya- meskipun masih sangat muda akan tetapi dia termasuk wanita yang terbaik di zamannya, menjaga harga dirinya, menjaga agamanya, terpercaya, penuh amanah dan tegar. Setelahnya aku tidak pernah digantikan istri sepertinya" (Ad-Duror 2/99)
Setelah itu Al-Maqrizi mengucapkan sebuah sya'ir :
Aku menangisi kepergiannya dariku maka akupun mengasihinya.