Subhanallah, betapa besar karunia Allah Subhanahu Wata' ala (SWT) dan betapa luas rahmat Allah SWT. Lelaki ini tidak punya uang/kemampuan/tunggangan, namun dia hanya menunjukkan kepada orang yang punya tunggangan.
Ternyata kata Nabi Muhammad SAW, dia juga berpahala sebagaimana orang yang memiliki tunggangan untuk diberikan kepada orang lain. Padahal ini berkaitan dengan masalah kebaikan dunia (masalah memberikan tunggangan kepada orang lain), bagaimana lagi jika permasalahannya adalah masalah akhirat?
Misalnya seseorang yang menunjukkan kepada orang lain, seorang ustaz yang bisa mengajarkan bagaimana belajar shalat yang benar, bagaimana beraqidah yang benar, dan sebagainya. Orang yang menunjukkan itu mungkin tidak mampu menjadi ustaz yang bisa menjelaskan tentang ‘aq?dah dan fiqih, tetapi dia menunjukkan dimana tempat ustadz. Maka sebagaimana sahabat yang menunjukkan tempat “donatur” dalam hadits tadi, ia pun juga berpahala.
Contoh lain, wallahu a’lam, jika seseorang membuat iklan/pemberitahuan, membagikan (share) informasi di mana tempat kajian sehingga ada orang lain yang tahu tempat kajian tersebut karena membaca iklan yang di-share tadi, kemudian mereka datang ke pengajian, Insya Allah dia juga mendapatkan pahala karena menunjukkan kepada kebaikan.
Dari sini kita juga bisa tahu betapa luar biasanya keutamaan dakwah biasa. Jika orang-orang mendapatkan petunjuk karena dakwah seorang da’i, maka da’i tersebut juga mendapatkan pahala. Semakin banyak orang yang mendapat hidayah karena dia, maka akan semakin banyak pahala yang akan dia peroleh.
(Vitrianda Hilba Siregar)