Berbagai Aliran dalam Islam yang Kontroversi dari Zaman Nabi

Vitrianda Hilba Siregar, Jurnalis
Sabtu 13 Maret 2021 05:00 WIB
Berbagai aliran dalam Islam. (Foto:Okezone/Dok/Ilustrasi)
Share :

JAKARTA - Aliran sesat kembali menyeruak di Banten tepatnya di Kabupaten Pandeglang. Aliran sesat rupanya sudah lama keberadaannya.

Aliran ini mensyaratkan mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak dalam kondisi tanpa busana yang hebohkan warga setempat.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, A.M Romly pun menyebutkan, aliran ini adalah aliran bernama Hakekok yang menggemparkan masyarakat Kabupaten Pandeglang telah lama adanya. Bahkan, telah tersebar di beberapa daerah.

Jauh sebelumnya, aliran Islam setidaknya 7 aliran. Mengapa bisa ada begitu banyak aliran. Terbaginya aliran-aliran dalam Islam merupakan salah satu bentuk dari beda pendapat para orang-orang terdahulu. Dalam Islam sebenarnya banyak aliran, yang menyebarkan serta mengajarkan Islam dengan berbagai versi.

Baca Juga: Keberadaan Istri dalam Al-Qur'an, Ternyata Bukan Sebatas Pendamping Hidup

Menurut Farid Zainal Effendi, penulis aliran–aliran dalam Islam, aliran dalam Islam mulai tampak pada saat perang Siffin (37 H) Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyah.

Persoalan persoalan yang terjadi yang melahirkan aliran – aliran dalam islam baru tidak luput dari persoalan politik. Harun Nasution, Mantan Rektor UIN Jakarta sekaligus penulis buku “Teologi Islam, Aliran – Aliran Sejarah Analisa Perbandingan” mengatakan dalam bukunya bahwa yang legal menjabat sebagai Khilafah pada saat itu hanyalah Sayidina Ali bin Abi Thalib, sedangkan Mu’awiyah hanyalah sebatas Gubernur daerah yang tidak mau tunduk pada Ali.

Pada saat itu golongan Ali bin Abi Thalib berperang dengan golongan Mu’awiyah. Ketika pihak Ali bin Abi Thalib berhasil menang dari golongan Mu’awiyah dalam peristiwa Tahkim, maka golongan Mu’awiyah mengajak berdamai kepada Ali bin Abi Thalib. Orang-orang yang tergabung dalam golongan Sayidina Ali pun terpecah kembali, ada yang menyetujui perdamaian tersebut, serta ada juga yang tidak.

Baca Juga: Ujian Kesabaran Nabi Nuh 950 Tahun Berdakwah hanya 80 Orang yang Beriman

Maka kelompok yang tidak setuju inilah yang melaihkan aliran Islam baru pada zaman itu yang dikenal dengan nama Khawarij. Karena hal tersebut, Akhir nya kelompok Ali mempunyai dua musuh, yaitu Khawarij, orang-orang yang tidak terima dengan keputusan Ali, dan juga golongan Mu’awiyah. Perseteruan terus terjadi hingga suatu ketika Sayidina Ali bin Abi Thalib wafat karena dibunuh dan akhirnya kelompok Mu’Awiyah mendapat pengakuan penuh sebagai Khilafah dari orang – orang Muslim.

Ada beberapa aliran dalam islam yang mempunyai sejarahnya masing sejak dahulu hingga sekarang seperti :

1. Ahlus Sunnah wal Jama’ah

Sunni atau Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja) adalah seseorang yang mengikuti Nabi serta para Sahabatnya. “Jadi Aswaja itu, Ahlus Sunnah wal Jamaah, seseorang yang mengikuti nabi dan mengikuti sahabat nabi, bukan hanya Nabinya saja. Sahabat-sahabatnya juga kita harus mengikuti ajaran-ajarannya,” ujar Ustadz Rizki Nugroho, Pengajar Pondok Pesantren Modern Nuruh Hijrah, ketika di hubungi Okezone.

Sumber hukum dari aliran ini adalah Alauran, Al Hadist. Selain itu juga mengakui Ijma dan Qiyas sebagai sumber hukum. “Bagi Ahli Sunnah wal Jamaah sumber hukumnya banyak. Ada Alquran yang pertama, yang ke dua Hadist, yang ketiga Ijtimak, yang keempat baru Qiyas,” sambung Ustadz Rizki.

2. Syiah

Syiah adalah aliran yang mengikuti Khalifah Ali bin Abi Thalib, yang menyatakan kepemimpinannya baik. Ada banyak pendapat akan awal munculnya aliran ini salah satunya pendapat ulama Syiah yang mengatakan, Muncul sejak Zaman nabi Muhammad SAW. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Muhammad Abu Zahrah ialah, Syiah muncul pada akhir pemerintahan Ustman bin Affan.

Mereka berpendapat bahwa sahabat - sahabat Nabi kecuali Sayidina Ali tidak benar. Syiah sendiri terbagi menjadi banyak kelompok.

Aliran Syiah mempunyai pendapat bahwa Alquran yang sekarang mengalmi perubahan dan pengurangan. Sedangkan yang asli berada di tangan Al Imam Al Mastur (Syiah Imamiyah). Aliran Syiah juga tidak mengamalkan Hadist kecuali dari jalur keluarga Nabi Muhammad (Ahlul Bait). Selain itu Syiah juga memperbolehkan nikah Mut’ah, yang kita kenal dengan istilah kawin kontrak, yang mana, pernikahan suami – istri akan waktu yang telah disepakati pada akad.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya