Pidato Bung Karno Kutip Al-Quran Surah Al- Hujarat Getarkan Rapat Majelis Umum PBB

Vitrianda Hilba Siregar, Jurnalis
Kamis 20 Mei 2021 07:00 WIB
Presiden Soekarno (Bung Karno) berpidato saat Sidang Majelis PBB pada September 1960. (Foto: Bettman/CORBIS)
Share :

JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar Rapat Majelis Umum membahas perang Israel-Palestina. Delegasi Indonesia pun mengikuti agenda itu. Tahukah Anda pada September 1960, Indonesia juga mengikuti Sidang PBB. Saat itulah pidato Bung Karno menyita perhatian semua delegasi yang hadir.

Dalam salah satu pidatonya Bung Karno mengutip Al-Quran Surah Al- Hujarat. Sang Fajar membuat mata dunia terbelalak saat dirinya dalam salah satu momen berpidato  berjudul To Build the World Anew (Membangun Tatanan Dunia yang Baru), mengutip Al- Quran Surah Al-Hujarat

“Hai, sekalian manusia, sesungguhnya Aku telah menjadikan kamu sekalian dari seorang lelaki dan seorang perempuan, sehingga kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu sekalian kenal-mengenal satu sama lain. Bahwasanya yang lebih mulia di antara kamu sekalian, ialah yang lebih taqwa kepadaKu”.

Ayat yang dikutip Bung Karno itu Surah Al-Hujarat, tepatnya di ayat ke-13 sebagai berikut 

يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ وَّاُنۡثٰى وَجَعَلۡنٰكُمۡ شُعُوۡبًا وَّقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوۡا‌ ؕ اِنَّ اَكۡرَمَكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ اَ تۡقٰٮكُمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌ خَبِيۡرٌ

Yaaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min zakarinw wa unsaa wa ja'alnaakum shu'oobanw wa qabaaa'ila lita'aarafoo inna akramakum 'indal laahi atqaakum innal laaha 'Aleemun khabeer

Artinya:

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

“Kitab Suci Islam mengamanatkan sesuatu kepada kita pada saat ini. Quran berkata: “Hai, sekalian manusia, sesungguhnya Aku telah menjadikan kamu sekalian dari seorang lelaki dan seorang perempuan, sehingga kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu sekalian kenal-mengenal satu sama lain. Bahwasanya yang lebih mulia di antara kamu sekalian, ialah yang lebih taqwa kepadaKu”.

Dalam pidato 70 halaman itu, Presiden Soekarno meminta PBB memasukkan Pancasila dalam piagam PBB yang dianggapnya sudah ketinggalan zaman.

“Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa diterimanya kelima prinsip itu dan mencantumkannya dalam piagam, akan sangat memperkuat organisasi ini,” kata Soekarno.

“Saya yakin, ya, saya yakin seyakin-yakinnya bahwa diterimanya kelima prinsip itu dan dicantumkannya dalam piagam, akan sangat memperkuat Perserikatan Bangsa-Bangsa. Saya yakin, bahwa Panca Sila akan menempatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa sejajar dengan perkembangan terakhir dari dunia. Saya yakin bahwa Panca Sila akan memungkinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghadapi hari kemudian dengan kesegaran dan kepercayaan. Akhirnya, saya yakin bahwa diterimanya Panca Sila sebagai dasar piagam, akan menyebabkan piagam ini dapat diterima lebih ikhlas oleh semua anggauta, baik yang lama maupun yang baru.”

Berikut penggalan pidato Presiden Soekarno yang mengemukakan Pancila kepada dunia yang mengutip Situs Kepustakaan Presiden-Presiden.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya