JAKARTA - Sebanyak 25 asrama haji di seluruh Indonesia sudah disiapkan sebagai tempat penanganan pasien Covid. Sementara hingga kemarin sudah .054 pasien yang memanfaatkan fasilitas milik Kementerian Agama (Kemenag) tersebut.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pihaknya telah menerbitkan instruksi untuk mengoptimalkan asrama haji untuk penanganan pasien COVID-19.
"Saya sudah menerbitkan instruksi untuk Sekjen, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kakanwil dan Kepala Asrama Haji seluruh Indonesia, terkait optimalisasi pemanfaatan asrama haji," kata Menag Yaqut saat menerima kunjungan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, di Asrama Haji Pondok Gede, Senin (5/7/2021).
Baca Juga: Gunakan Hadis Sahih untuk Dakwah Pencegahan Covid-19
"Selain asrama haji, kita juga punya RS Haji, dipersilakan untuk dimanfaatkan sebagai tempat Pasien Covid-19," katanya lagi.
Menag mengatakan, menghadapi Pandemi Covid-19 tidak bisa dilakukan secara sendiri. Karena itu, Kemenag berkolaborasi dengan Kemenkes, Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, dan instansi terkait lainnya dalam penanganan Covid-19.
"Asrama Haji Pondok Gede, insya Allah bisa dioptimalkan hingga penanganan 1.000 pasien Covid-19. Ini cukup memadai dengan fasilitas yang ada dan sarana yang akan disupport Pertamedika, Kemenkes, Kementerian PUPR. Semoga hari Rabu sudah siap dipakai," kata menteri yang akrab disapa Gus Yaqut ini.
Baca Juga: Covid-19 Tinggi, MUI Minta Aktivitas Masjid Dihentikan Sementara hingga Situasi Terkendali
Kunjungan Wakil Ketua DPR dan Wamen BUMN dalam rangka meninjau kesiapan Asrama Haji Pondok Gede sebagai sebagai tempat pasien Covid-19. Gedung yang dikunjungi antara lain: gedung Arafah dan gedung A.
Gedung Arafah saat ini digunakan RS Haji untuk tempat perawatan pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat. Kemenag telah bekerjasama dengan Pertamedika untuk meningkatkan fungsi gedung ini sebagai RS Darurat dengan kapasitas 138 bed untuk pasien. Kemenag dengan Pertamedika juga akan menyiapkan gedung D1 dan D2 sebagai tempat tenaga kesehatan (nakes) dengan kapasitas 333 bed.
Bangunan lain yang akan digunakan adalah gedung A, B, C, H, dan D5. Lima gedung ini kapasitasnya bisa mencapai 772 bed. Gedung-gedung ini akan disiapkan Kemenkes untuk pasien. Kemenkes juga akan menyiapkan gedung D3 dan D4 dengan kapasitas 365 bed untuk nakes. Sementara gedung E, dengan kapasitas 160 bed, disiapkan sebagai cadangan.
(Vitrianda Hilba Siregar)