MENUNAIKAN sholat mempunyai makna yang berbeda dengan mendirikan sholat. Sholat yang benar tidak hanya bertujuan untuk sekadar memenuhi ketaatan kepada Allah semata, tetapi juga harus memberikan dampak bagi diri dan masyarakatnya.
Karena itulah Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Anhar Anshori menyebut bahwa menunaikan sholat berbeda dengan mendirikan sholat.
Menurutnya, seorang muslim bisa saja telah menunaikan sholat tapi belum tentu berhasil mendirikannya. Kesuksesan mendirikan sholat adalah tampak dari perilaku dan perangainya yang membuat aman setiap orang dan memberikan manfaat pada orang lain.
Baca Juga: Ingat Pesan Rasulullah SAW, Jangan Memaksakan Diri Bekerja di Luar Kemampuan
Anhar Anshori mengungkapkan kritikan yang sering disampaikan oleh Kiai Ahmad Dahlan, yaitu adanya orang yang tetap celaka meski telah menunaikan sholat sebagaimana termaktub dalam Surat Al-Ma’un.
“Karena sholat memiliki daya yang luar biasa. Sebab sesungguhnya sholat punya fungsi universal. mencegah setiap dimensi kemungkaran baik tingkat yang kecil hingga tingkat yang besar yang dapat mengubah iman kita menjadi kafir,” jelasnya.
Di dalam Alquran, penekanan mendirikan salat lebih utama daripada sekadar menunaikannya. Anhar menyatakan penekanan itu terutama dalam penggunaan kata ‘inna’ atau ‘innama’ di dalam ayat Surat Al Ankabut ayat 45 yang berbunyi bahwa Sholat mencegah dari perbuatan keji dan munkar.