Dewan Pembina MAHYA, DR Alwi Shihab, mengenang M Asad Shahab sebagai sosok yang rajin memperkenalkan Indonesia ke dunia internasional melalui tulisan-tulisannya. Tidak hanya itu, beliau juga dikenal dekat dengan banyak tokoh kemerdekaan juga tokoh ulama Indonesia.
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah, DR Muhammad Siddiq juga mengenang beliau sebagai salah satu tokoh pers yang memiliki pemikiran nasionalis. Ketika sedang menempuh studi, Muhammad Siddiq mengaku sempat mengenal M Asad dan banyak belajar dari beliau.
Baca Juga: Pangeran Diponegoro Menolak Bicara Perang Kepada Belanda Selama Puasa Ramadhan
"Namanya Asad, artinya singa, di bidang pers memang beliau dijuluki singa, kecil-kecil tapi besar perjuanganya, besar hatinya, dan besar pemikirannya," katanya.
Terkait proses pengajuan nama M Asad sebagai pahlawan nasional, Peneliti Menara Center Nabil Hayaze mengungkapkan bahwa proses pengajuannya telah memasuki tahap akhir, yakni pemberian nama jalan atau gedung di fasilitas publik, sebelum disetujui pemerintah.
"Inisiatif pengajuan nama M Asad Shahab sebagai pahlawan nasional sebetulnya sudah dilakukan sejak M Asad Shahab masih hidup. Dengan peresmian Ruang Baca M Asad Shahab di Perpustakaan Kanzul Hikmah, maka ini telah memenuhi syarat administrasi pengajuan gelar Pahlawan Nasional untuk M Asad Shahab," katanya.
(Vitrianda Hilba Siregar)