Berkat Jago Ngeles, Abu Nawas Nyusahin Raja tapi Malah Dikasih Hadiah

Fini Nola Rachmawati, Jurnalis
Sabtu 22 Oktober 2022 06:22 WIB
Ilustrasi humor Abu Nawas jago ngeles ke Baginda Raja. (Foto: Istimewa/Matematrik/Sindonews)
Share :

SUATU hari di masa Abu Nawas, konon sebelum ada toilet, mereka menggunakan sungai untuk buang hajat. Suatu ketika Baginda Raja merasa perutnya sedang sakit dan sudah tidak bisa lagi diajak kompromi. Seketika itu juga ia meminta para pengawal mendampinginya ke sungai demi menuntaskan hajatnya.

Kebetulan sungai mengalir ke arah selatan. Sudah menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat jika Raja sedang buang hajat di sungai maka rakyat dilarang keras buang hajat di sebelah utaranya Raja. Sebab dikhawatirkan kotoran tersebut akan mengalir ke arah selatan dan mengenai Raja.

Baca juga: Abu Nawas Sembuhkan Penyakit Susah Tidur Raja, Cuma Modal Cerita Semut Keluar Masuk Kuping 

Bagi yang melanggar maka akan mendapat hukuman berat. Namun kali ini peraturan tersebut tidak diindahkan oleh Abu Nawas. Dia dengan santainya ikut buang hajat di sebelah utara, agak jauh dari Raja.

Saat Raja sedang asyik buang hajat, tiba-tiba ada suatu benda yang menyenggol bokongnya. Tanpa berpikir panjang, benda tersebut langsung dipegang dan dilihat oleh Raja.

Ternyata benda itu adalah kotoran manusia. Raja langsung menyuruh para pengawal menyusuri sungai di belahan utara dan mencari tahu siapa orang yang buang hajat.

Benar saja, terlihat sosok Abu Nawas sedang buang hajat dengan santainya. Saat itu juga para pengawal langsung menangkap dan membawanya ke hadapan Raja untuk dihukum. Ketika di depan Raja, Abu Nawas protes kenapa ditangkap dan dihukum.

Raja pun menjelaskan bahwa perbuatan Abu Nawas telah melecehkan privasinya dan menginjak-injak harga dirinya sebagai seorang Raja.

Baca juga: Cerita Lucu Abu Nawas Salah Tingkah Didatangi Penyair Terkenal Abbas bin Ash 

"Kamu memang keterlaluan, Abu Nawas. Berani-beraninya kau buang hajat di sebelah utaraku, sehingga kotoranmu mengenai badanku. Kau harus menerima hukuman," bentak Raja, seperti dikutip dari kanal YouTube Doa Ibu Guru.

"Maaf, tunggu sebentar Paduka yang mulia," kata Abu Nawas.

"Kali ini tidak ada lagi ampun bagimu, Abu Nawas," ucap Raja.

"Tunggulah sebentar. Tolong beri hamba kesempatan menjelaskannya. Hamba melakukan itu semua karena sangat menghargai engkau, Paduka yang mulia," kata Abu Nawas.

Mendengar hal itu, Raja langsung sedikit tertegun. Ia penasaran dengan apa yang disampaikan Abu Nawas.

"Perbuatan seperti itu kau bilang menghormatiku?" tanya Raja.

Baca juga: Kerjai Balik Jin Usil, Abu Nawas Dapat Hadiah Istri Cantik 

"Begini, Paduka yang mulia. Selama ini kan jika Paduka mengadakan perjalanan dengan rakyat ataupun pengawal tidak ada satu pun dari mereka yang berani mendahului jalannya Raja. Begitu juga dengan hamba, Paduka yang mulia. Ketika hamba ikut rombongan Baginda, posisi berjalan hamba tidak berani mendahului Baginda. Itu hamba lakukan karena menjaga tata krama sopan santun kepada Baginda," jawab Abu Nawas.

"Iya, itu bagus dan memang harus seperti itu. Tapi apa hubungannya dengan perbuatanmu sekarang ini?" tanya Raja lagi.

Baca juga: Cara Unik Abu Nawas Hibur Kawannya yang Murung, Langsung Tertawa Terpingkal-pingkal 

"Begini, Paduka yang mulia. Hamba ingin menghormati Paduka tidak setengah-setengah. Ketika buang hajat, hamba memilih di sebelah utara Baginda dan hal ini hamba lakukan karena khawatir jika di sebelah selatan Baginda sedang buang hajat, maka nanti kotoran hamba tidak sopan kepada kotoran Baginda karena sudah berani berjalan mendahului kotoran Baginda. Itu semua hamba lakukan karena rasa hormat kepada kotoran Baginda," ngeles Abu Nawas.

Mendengar penjelasan Abu Nawas, Raja malah tertawa terbahak-bahak. Ia tidak jadi marah dan menghukum, tapi malah memberi hadiah, karena alasannya masuk akal dan telah menghibur Baginda Raja.

Wallahu a'lam bisshawab.

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya