Mengenal Ibnu al-Haitsam, Muslim Cerdas "Bapak Optik Modern" yang Menginspirasi Negara Barat

Karya-karya tersebut di antaranya yaitu kitab Al-Jami fi Usul al-Hisab (teori-teori matematik dan analisisnya), kitab Al-Tahlil wa al-Taarkib (ilmu geometri), kitab Tahlil al-Masail al-Adadiyah (algebra), serta magnum opus-nya yaitu kitab Al-Manaazir.

Al-Manaazir merupakan karya Ibnu al-Haitsam dalam bidang kajian optik dan buku tersebut pernah menjadi rujukan bagi para ahli kajian optik setelahnya.

Karya ini diterjemahkan Witelo pada 1270M dan kemudian diterbitkan F Risner pada 1572M dengan judul Thesaurus Opticae. Dalam bahasa latin, kitab ini juga diterjemahkan dengan judul Opticae Thesaurus Alhazeni Arabis.

Penemuan Ibnu Haitsam dalam ilmu optik merupakan penemuan yang paling orisinal dan penting dalam sejarah Islam. 

Menurut Sigrid Hunke, Ibnu Haitsam adalah ilmuwan Arab yang berpengaruh banyak terhadap keilmuan barat berdasarkan karya dan teori yang digagasnya. Dalam dua bidang yaitu kimia dan optik, teori-teorinya telah mewarnai ilmu pengetahuan di Eropa hingga kini.

Berawal dari kitab Al-Manaazir, setiap yang berkaitan dengan ilmu optik mulai berkembang, hingga Leonardo da Vinci, seorang ilmuwan asal Italia yang menemukan alat (foto rontgen) atau penggelap, penemu semprotan air, dan mesin bubut, telah dipengaruhi kaum Muslimin dan banyak terinspirasi oleh pemikiran-pemikiran Al-Haitsam.

Bahkan hingga kini, persoalan fisika dan matematika yang sangat sulit ini berhasil dipecahkan Ibnu al-Haitsam melalui pantulan benda segi empat, yang menjelaskan kemahirannya dalam bidang ilmu Aljabar.

Oleh karena itu, tidak berlebihan jika Ibnu al-Haitsam diberi gelar sebagai "Bapak Optika Modern" berdasarkan karya-karya yang telah disumbangkan untuk keilmuan masa kini.

Wallahu a'lam bisshawab. 

(Hantoro)