DI tengah kesibukannya, Abu Nawas selalu menyempatkan diri mengajar anak-anak dengan ilmu agamanya yang sangat luas. Setiap sore sehabis Sholat Ashar dengan sangat antusias anak-anak berangkat menuju rumah Abu Nawas. Mereka sangat semangat untuk belajar ilmu agama.
Dari sekian banyak murid yang diasuh, ada salah satu yang bernama Ahmad. Dia murid pendiam tapi pintar. Bahkan, Ahmad mendapat perhatian khusus dari Abu Nawas. Hal ini membuat murid-murid yang lain merasa cemburu kepada Ahmad, terutama mereka yang sudah senior.
BACA JUGA:Cerita Lucu Abu Nawas Ajak Prajurit Istana Senang-Senang di Kuburan, Aneh Banget!
Kemudian beberapa murid memberanikan diri menghadap Abu Nawas. "Tuan Guru, boleh hamba bertanya?"
"Tentu saja boleh. Apa yang ingin kalian tanyakan?" tanya Abu Nawas, dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official.
"Kenapa Tuan Guru ada perhatian lebih kepada Ahmad?" ucap mereka.
Abu Nawas sontak kaget mendengarnya. Ternyata sikapnya terhadap Ahmad selama ini menjadi sorotan murid-murid yang lain.
"Kalian kenapa bertanya seperti itu?" tanya balik Abu Nawas.
"Dia kan murid baru, Tuan Guru. Sedangkan kami sudah lama jadi murid Tuan Guru," ujar mereka.
Abu Nawas menangkap ada kecemburuan dalam diri mereka. Supaya tidak menjadi salah paham, Abu Nawas mengumpulkan seluruh muridnya.
"Wahai anak-anakku sekalian, besok ada sayembara untuk kalian," tutur Abu Nawas.
"Sayembara apa, Tuan Guru?" sahut murid-muridnya penasaran.
"Besok kalian harus membawakanku buah kurma. Bagi siapa saja yang buah kurmanya paling manis, maka dialah pemenangnya. Sebagai hadiahnya akan aku berikan sorban yang indah," kata Abu Nawas.
Mereka pun antusias dengan sayembara yang diadakan Abu Nawas. Singkat cerita, keesokan harinya mereka berlomba-lomba mencari buah kurma yang paling manis. Ada yang sampai rela beli di pasar dengan harga cukup mahal dengan harapan menjadi pemenangnya. Ada pula yang memetik di kebun kurma milik orangtuanya sendiri.
Sementara Ahmad yang merupakan anak yatim dan miskin hanya mempunyai tiga kurma di rumahnya. Kurma yang dimiliki memang bukan kurma terbaik, tapi Ahmad antusias mengikuti sayembara gurunya itu.
Setelah mendapat kurma yang diinginkan, mereka segera berangkat ke rumah Abu Nawas. Begitu juga dengan Ahmad, dia membawa tiga buah kurma miliknya. Saat berjalan menuju rumah Abu Nawas, di tengah perjalanan Ahmad melihat anak kecil sedang duduk sambil menangis. Dikarenakan merasa iba, Ahmad pun menghampirinya.
BACA JUGA:Hebat! Cuma Sebut Satu Kalimat, Abu Nawas Selesaikan Masalah Ibu-Ibu Rebutan Bayi
"Kamu kenapa?" tanya Ahmad.
"Aku ingin makan buah kurma, tapi tidak punya uang," jawab anak kecil tersebut.
"Ini aku ada buah kurma, silakan kamu ambil," balas Ahmad sambil memberikan satu butir kurma.